Senin, 21 Mei 2012

DIABETES MELITUS : POLA MAKAN, OLAH RAGA DAN TIDUR



Pendahuluan
Seberapa sering pembaca mendengar seseorang sakit dan meninggal akibat diabetes melitus atau yang lebih dikenal sebagai sakit gula?  Di keluarga penulis sendiri telah meninggal paman dan bibi penulis karena penyakit tersebut.  Di lingkungan tempat kerja tak terhitung pegawai yang menderita akibat penyakit tersebut.  Bahkan seminggu yang lalu kakak teman kerja penulis meninggal karena diabetes, menyusul adiknya yang mendahului menghadap-NYa akibat penyakit yang sama.  Dan yang membuat sedih, 2 bersaudara yang tersisa juga mengidap penyakit tersebut.  Penyakit diabetes melitus diderita oleh siapapun tidak pandang strata ekonomi, pendidikan dan profesi.  Di lingkungan penulis, mulai petani, ibu rumah tangga, guru, sampai profesor ada yang mengidap diabetes melitus. 
Penyebab diabetes melitus dibedakan menjadi 2, tipe 1 karena faktor genetik menyumbang 10% dan tipe 2 karena lifestyle (gaya hidup) menyumbang 90% kasus.  Di negara maju seperti Amerika, diabetes melitus telah menjadi pembunuh 100 orang/hari.  Ada 80 juta pradiabetasi dan diabetasi.  Diabetes melitus berdampak terhadap terjadinya ropeng di semua organ tubuh, sehingga menyebabkan gagal ginjal, kebutaan, gagal jantung, gangguan hati dan sebagainya.  Kasus jantung yang terjadi di Amerika ¼ disebabkan oleh diabetes melitus.  Bahkan terdapat 86.000 kasus amputasi/tahun.  Bagaimana dengan data di Indonesia?  Perlu pendataan yang akurat sejak sekarang untuk melakukan upaya pencegahan dan penyembuhan terhadap diabetes melitus.  Diabetes melitus bagaikan bom waktu, jika terlambat diantisipasi akan menyebabkan penurunan derajat kesehatan masyarakat secara drastis.    
Apa tanda-tanda seseorang menderita diabetes melitus? Jika seseorang haus dan pipis terus-menerus, maka harus segera dilakukan tes laboratorium.  Seseorang yang gemuk dengan lingkar perut melebihi ½ tinggi badannya sangat beresiko tinggi terhadap terjadinya diabetes melitus, karena lemak perut yang tinggi akan menyebabkan gangguan metabolisme tubuh.      
Namun sebagai orang yang beriman, kita harus tetap sabar dan tabah atas apapun yang terjadi di dalam hidup kita.  Hal terpenting dari semua itu adalah kita dapat mengambil pelajaran dari apapun yang terjadi kepada kita dan lingkungan sekitar.  Untuk menguatkan hati, harus  tetap diingat bahwa,
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…….” (Al-Baqarah (2) : 286).

Pola Makan dan Pengelolaan Diabetes
Pola makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang.  Masyarakat Indonesia sangat menyukai makanan dan minuman yang manis.  Apapun makanan yang disajikan di rumah hampir selalu ditambahi gula.  Penganan dan jajanan kering yang beredar di pasaran juga hampir semuanya mengandung karbohidrat dengan penambahan gula dalam jumlah yang besar.   Penulis ingat,  dulu dengan anggota keluarga yang hanya 4 orang, di rumah setiap bulannya belanja gula 6 kg, termasuk untuk penganan dan minuman tamu yang berkunjung.  Bahkan, tukang dan kuli bangunan yang sedang bekerja di rumah, minum kopi manis sampai 4 kali sehari.  Hal ini diperparah dengan konsumsi nasi dalam porsi besar serta makanan dari tepung dan sumber karbohidrat lainnya.  Secara ilmiah penyakit diabetes melitus disebabkan oleh karbohidrat (gula termasuk karbohidrat sederhana).    
Masyarakat perkotaan umumnya tidak lagi mengkonsumsi nasi dalam jumlah besar, namun mereka hobi minum es cream dan softdrink aneka jenis, merek dan varian rasa yang hampir semuanya mengandung gula dalam jumlah yang besar.  Minuman kotak atau botol berisi teh manis, susu manis, kopi manis, minuman energi dan lainnya dengan dilabeli iklan penambah semangat ataupun teman makan yang cocok telah menjerat kita untuk mengkonsumsi gula dalam jumlah yang besar. 
Lalu, bagaimana sebenarnya pola makan yang benar?  Petunjuk yang diberikan Sang pencipta sebagaimana tertuang dalam QS. Al-Baqarah (2) : 57 dijelaskan,
“…… Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu.  ……”. 
Semua makanan yang halal adalah baik bagi orang yang tidak mengidap penyakit apapun.  Namun jika seseorang sudah diindikasikan mengidap diabetes melitus maka sebisanya menghindari konsumsi karbohidrat dalam jumlah yang besar.  Makanan seperti polong dan kacang-kacangan baik bagi diabetasi, sedangkan makanan gorengan sebaiknya dihindari.  Dalam QS. Al-A’raaf (7) : 31 disebutkan,
“Hai anak-anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.  Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. 
Juga disebutkan dalam QS. Al Hijr (15) : 3 sebagai berikut:
Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)”.

Pembaca, perencanaan makan, berapa kalori yang harus dikonsumsi, bagaimana komposisinya, telah menjadi hal yang penting dalam pengelolaan penyakit diabetes melitus.  Diperkirakan, 25 – 50% penyakit tersebut dapat dikendalikan dengan diet yang tepat, 3% membutuhkan insulin, 20 - 45% membutuhkan kombinasi obat diabetik dan diet yang tepat.  Untuk menilai tingkat kecukupan zat-zat gizi dalam diet penderita diabetes melitus harus dilakukan pengukuran, misalnya dengan Metode Food Record.  Data konsumsi ini berguna untuk mempertahankan kadar gula darah agar tidak terlalu tinggi atau terlampau rendah, tetap berada di level 200 – 220 mg/dl.  Kadar gula darah penderita diabetasi haru dicheck setiap hari melalui test glukosa.

Olah Raga
Olah raga sangat bermanfaat bagi kesehatan karena  meningkatkan metabolisme.  Olah raga yang dilaksanakan sesuai porsinya dapat memperlancar peredaran darah dan membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh, membuang keringat yang mengandung hasil samping metabolisme, yang apabila dibiarkan di dalam tubuh akan menyebabkan penyakit asam urat.  Olah raga juga mampu melepaskan stress karena pada saat olah raga dilepaskan hormon endorfin.  Namun jenis olah raga yang dipilih juga harus disesuaikan dengan umur dan kondisi kesehatan seseorang.  Olah raga yang menuntut seseorang berlari cepat dan sangat memforsir tenaga seperti futsal dan basket tentu saja tidak cocok untuk orang yang sudah berumur karena dapat memicu penyakit jantung.  Olah raga bagi penderita diabetes juga harus dipilih jenis yang sekecil mungkin resikonya menyebabkan luka akibat terjatuh dan sebagainya.  Hal ini karena penyembuhan luka bagi penderita diabetes melitus lebih lama.  Olah raga seperti jogging, treadmill dan dumbel cocok untuk diabetasi. 
Sejak jaman dahulu olah raga sangat dianjurkan, entah itu berlari, berenang, berkuda dan memanah.  Dengan berkembangnya kebudayaan, maka jenis olah raga juga beragam.  Bahkan saat ini telah ada olah raga yang dikhususkan bagi orang dengan kondisi tertentu, misalnya senam hamil untuk wanita hamil, senam jantung untuk orang-orang yang peduli dengan kesehatan jantung, dan sebagainya.  Yang terpenting adalah olah raga sesuai porsi, umur dan kondisi kesehatan seseorang. 

Tidur
Tidur merupakan rahmat Allah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan jiwa seseorang.  Ketika kita tidur, metabolisme tubuh tetap berlangsung.  Pada saat itu terjadi penggantian sel-sel yang mati/rusak serta berlangsung mekanisme pembuangan racun dari organ-organ penting tubuh sehingga nantinya dapat dikeluarkan bersama sisa pencernaan makanan.  Bahkan, di saat tidur otak kita juga tetap bekerja.
Karena tidur semata-mata adalah rahmat dari-Nya, maka sebisanya kita berupaya memantaskan diri untuk memperolehnya.  Dianjurkan untuk pergi tidur seawal mungkin sehingga bisa bangun lebih pagi.  Dengan tidur, fikiran menjadi tentram.  Bahkan hasil riset mengatakan bahwa ketika seseorang tidak dapat tidur secara nyenyak dalam waktu yang lama akan mendorong timbulnya diabetes tipe 2.  Alkisah pasukan muslim pernah tertidur sebelum melakukan perang di padang pasir untuk memulihkan kesehatan fisik dan jiwa, sebagaimana tertuang di QS. Al-Anfaal (8) : 11 sebagai berikut:
“(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu)”.  

Hidup Yang Berkualitas
Pembaca, karena sudah menjadi ketentuan-Nya bahwa, “Tiap-tiap yang berjiwa (bernyawa) pasti akan mati”, maka hidup yang berkualitas jauh lebih penting daripada panjangnya umur itu sendiri.  Karena panjang umur kita sudah ditetapkan sebagaimana petunjuk-Nya dalam QS. Ali ‘Imran (3) : 145
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…...”
Namun tidak jarang, seseorang yang dalam masalah baik kesehatan maupun kejiwaannya mengatakan bahwa lebih baik mati daripada menderita.  Hal itu, tidak mungkin terjadi karena,
“Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya)”(QS. Al Hijr (15) : 5).
“…….Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya” (QS. An Nahl (16) : 61).
Pembaca, mengingat umur kita tidak tahu sampai kapan, maka dengan menghitung umur yang sudah terpakai, maka kita harus mengoptimalkan sisa umur dengan terus berkarya dan memperbaiki perilaku, gaya hidup, pola makan dan sebagainya.  Mari bahagiakan orang-oarang di rumah, di tempat kerja dan mengurangi konflik dengan mengedepankan komunikasi dengan tetap bersemangat menjalani hidup.  Untuk mewujudkan semua hal itu dibutuhkan kesehatan tubuh dan jiwa yang prima.  Mari hanya mengkonsumsi makanan halal yang aman, bergizi, berimbang dan beragam serta disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing.  Dengan mengkonsumsi madu 1 sendok setiap hari, insyaAllah membantu menjaga kebugaran tubuh.   
QS. An Nahl (16) : 69 menyebutkan,
 Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan TuhanMu yang telah dimudahkan (bagimu).  Dan dari perut lebah itu keluar, minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.  Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”
               
Pembaca, sesungguhnya telah ada tuntunan yang nyata dalam menjalani hidup sehari-hari.  Di dalamnya telah mengatur berbagai hal secara lengkap agar manusia menjadi makhluk yang mulia.  Dalam QS. Al-Baqarah (2) : 208 disebutkan,
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.  SesungguhNya syaitan itu musuh yang nyata.
Karenanya, marilah kita upayakan untuk mengembalikan gaya hidup kita sesuai dengan tuntun-Nya bagi manusia.  Untuk urusan makan, telah jelas bahwa dianjurkan “Jangan makan sebelum lapar, berhentilah sebelum kenyang” (ESR).

Senin, 19 Maret 2012

PENGONTROLON IKLIM MIKRO DI DALAM GREENHOUSE (Lanjutan)

Pernahkan anda masuk ke dalam greenhouse ketika musim dingin? Kita akan menemukan udara yang lembab. Meskipun di luar sedang banyak salju tetapi kondisi di dalam greenhouse tetap “hijau”. Menjaga kondisi-kondisi ideal pada saat musim dingin bukanlah perkara yang mudah, tetapi teknologi terkini memungkinkan untuk mengontrol temperatur greenhouse dengan mudah.

Kontrol Iklim Greenhouse
Temperatur merupakan satu dari faktor-faktor terpenting dalam produksi tanaman di dalam greenhouse. Sehingga kontrol temperatur di dalam greenhouse merupakan kunci untuk menghasilkan tanaman-tanaman berkualitas tinggi. Kemampuan untuk memanaskan greenhouse adalah penting di saat dingin, berkabut dan malam hari. Energi matahari pada saat hari cerah seringkali cukup untuk menjaga sebuah greenhouse hangat walaupun cuaca dingin. Beberapa metode yang berbeda digunakan untuk menghangatkan greenhouse.

Sistem-sistem Pemanasan
Sistem pemanasan air panas menjadi tren di dalam greenhouse modern. Sebuah sistem pemanasan air panas termasuk pemanasan air di dalam sebuah boiler dan memompa air panas melalui pipa-pipa di dalam greenhouse. Pipa-pipa sering ditempatkan dibawah the benchs. Sebagai sebuah sistem, memiliki biaya pemeliharaan dan pengantaran yang murah meskipun panas.
Sebuah sistem pemanasan uap termasuk sebuah boiler yang membawa air untuk dididihkan dan pipa-pipa tempat uap air mengalir di dalam greenhouse. Panas uap air tidak sepanas air mendidih.
Greenhouse kecil seringkali dipanaskan dengan heater. Unit heater memanaskan udara di dalam unit-unit, kemudian menghembuskan udara keluar. Tabung-tabung polyethylene ditambahkan ke unit untuk membantu mendistribusikan aliran udara. Heater tidak mahal tetapi biaya untuk mengoperasikannya lebih mahal dibandingkan sistem yang lain. Unit heater umumnya ditambahkan sebagai sistem cadangan (pendukung).
Sebuah sistem pemanasan inframerah menghasilkan energi panas yang diserap oleh tanaman-tanaman, media, bench dan lantai. Sebuah sistem inframerah tidak memanaskan udara. Sistem ini harus ditempatkan pada puncak greenhouse, hal ini sangat cocok untuk struktur greenhouse yang tinggi maka energinya akan meradiasi seluruh greenhouse.

Sistem-sistem Pendinginan
Untuk menjaga temperatur yang optimal bagi pertumbuhan tanaman, maka penting untuk menjaga temperatur greenhouse tetap sejuk ketika temperatur di luar panas atau matahari bersinar. Sistem-sistem pendinginan dan ventilasi yang memadai telah dikembangkan untuk tujuan ini. Sistem pendinginan yang digunakan saat ini adalah fan-and pad-cooling system. Sistem ini didasarkan pada evaporasi uap air. Selulosa atau aspen pads di salah satu sisi greenhouse dijaga tetap basah, sementara kipas-kipas di bagian lain greenhouse menarik keluar udara melalui pads. Udara yang masuk ke dalam greenhouse didinginkan karena air yang di pads menguap.
Sistem yang jarang digunakan adalah fog system yang meliputi atomizer yang menghasilkan uap air. Evaporasi flash dari air ini mendinginkan greenhouse.
Pendinginan alamiah dimungkinkan dengan menggunakan ventilasi-ventilasi. Ventilasi-ventilasi terdiri atas panel-panel yang membuka dan memungkinkan udara bertukar dengan udara luar.

Energy Curtains
Penggunaan energi curtain di dalam greenhouse modern membantu menjaga temperatur dan mengurangi biaya-biaya pemanasan dan pendinginan. Energy curtains merupakan sistem otomatis yang menggunakan kain-kain untuk menginsulasi sebuah greenhouse pada malam hari dan menaungi tanaman pada siang hari. Curtains dipasang dari gutter ke gutter. Mereka membuka dan menutup dengan menggunakan sistem komputer.
Short day curtains hampir sama dengan energy curtains. Bagaimanapun fungsi short day curtain adalah untuk menyediakan kegelapan yang akan mensimulasikan efek hari pendek. Mereka juga retain panas dan harus dibuka pada saat matahari bersinar sangat terang.

Kontrol-kontrol Lingkungan
Kontrol-kontrol iklim memberikan grower kekuasaan untuk mengontrol temperatur di dalam greenhouse. Kontrol-kontrol lingkungan adalah peralatan yang digunakan untuk membuat sistem greenhouse turn on dan off, termasuk sistem-sistem pemanasan dan pendinginan.

Thermostats baiayanya murah, mudah dipasang, kontrol-kontrol lingkungan. Ada 2 jenis thermostat. On-off thermostat mengontrol kipas-kipas, heater, dan ventilasi-ventilasi dengan adanya perubahan temperatur. Propotioning thermostats menyediakan sistem kontrol yang terus-menerus dengan perubahan temperatur.
Analog controls menggunakan propotioning thermostats untuk menjalankan amplifiers dan aliran listrik. Operasi-operasi pemanasan dan pendinginan terintegrasi, menghasilkan penampilan (performance) yang lebih baik dibanding sebuah thermostat.
Computer controls menggunakan mikroprosesor untuk membuat jugdement yang lebih komplek didasarkan pada informasi dari sejumlah sensor-sensor.
Sistem-sistem manajemen lingkungan dengan komputer akurat dan dapat mengontrol sistem-sistem otomatis secara bersama-sama. Mereka lebih mahal dibandingkan dengan sistem kontrol lingkungan yang lain.

Kesimpulan
Beberapa metode yang digunakan untuk memanaskan greenhouse antara lain:
 Sistem-sistem pemanasan menggunakan air panas
 Sistem-sistem pemanasan menggunakan uap
 Heater
 Sistem-sistem pemanasan menggunakan sinar inframerah
Sistem pendinginan yang digunakan saat ini adalah fan and pad cooling systems. Sebuah fog system meliputi atomizer yang menghasilkan uap air. Pendinginan alamiah memungkinkan dengan mengunakan ventilasi-ventilasi.
Kegunaan energy curtain pada grenhouse modern membantu menjaga temperatur di dalam greenhouse dan mengurangi biaya-biaya pemanasan dan pendinginan. Energy curtain adalah sistem otomatis yang menggunakan kain-kain yang berguna untuk menginsulasi greenhouse pada malam hari dan menaungi tanaman pada siang hari. Short-day curtains hampir sama dengan energy curtain tetapi fungsi utamanya adalah untuk mencipatakan kegelapan.
Environmental controls adalah peralatan untuk menjalankan sistem greenhouse on dan off termasuk sistem-sistem pemanasan dan pendinginan. Thermostats, analog controls, computer controls dan sistem-sistem manajemen lingkungan dengan komputer digunakan untuk menjaga kondisi iklim mikro di dalam greenhouse sesuai kebutuhan tanaman (ESR – Disarikan dari berbagai sumber).

BANGUNAN RUMAH TANAMAN (GREENHOUSE) DAN SISTEM KONTROL IKLIM MIKRO DI DALAMNYA

Dengan adanya perubahan iklim global dan anomali iklim pada tahun-tahun terakhir semakin meningkatkan ketidakpastian keberhasilan produksi pertanian. Ketepatan waktu panen jadi lebih sulit diprediksi, hujan yang berkepanjangan meningkatkan resiko serangan hama dan penyakit, panas yang berlebihan menyebabkan tanaman kehilangan banyak air dan layu. Sementara di pihak lain, untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan pabrikasi dan kesesuaian kontrak pembelian, maka dibutuhkan kepastian kuantitas, kualitas dan kontinyuitas produksi. Oleh karena itu keberadaan greenhouse dalam dunia pertanian menjadi semakin penting.
Greenhouse atau yang lebih dikenal dengan istilah kumbung di Indonesia ditinjau dari bentuknya, bahan bangunan dan sistem kontrolnya sangat beragam. Pembangunan greenhouse belum sepenuhnya disesuaikan dengan iklim di tempat di bangunnya greenhouse. Sehingga harapan terpenuhinya kuantitas, kualitas dan kontinyuitas produksi belum optimal. Oleh karenanya diperlukan upaya-upaya perbaikan kualitas greenhouse. Karenanya harus dilakukan kajian ulang tentang bentuk greenhouse yang sesuai dengan lokasi, tidak langsung mengadopsi dari Eropa. Indonesia telah mengeluarkan SNI 1760:2010 Bangunan Pertanian – Syarat Mutu Rumah Tanaman yang merupakan adopsi identik dari Philippine Agricultural Engineering Standart 415:2001 Agricultural Structures – Greenhouses. Dengan luasnya wilayah Indonesia disertai perbedaan iklim yang cukup mencolok antar lokasi, tentu saja SNI tersebut perlu diuji coba di setiap wilayah di Indonesia. Dalam prakteknya SNI 1760:2010 masih perlu modifikasi disesuaikan dengan lokasi, terutama jika ingin menerapkan greenhouse dengan pengontrolan iklim mikro di dalamnya. Kondisi iklim mikro di dalam greenhouse yang dikontrol 24 jam secara tepat dengan interval suhu, kelembaban, intensitas cahaya yang pendek mampu menjamin produksi, ketepatan waktu panen, kualitas produk sesuai keinginan dan terutama kontinyuitas produk.
Jika greenhouse tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, maka efisiensi iklim greenhouse akan lebih baik. Kontrol parameter-parameter lingkungan yang benar, memungkinkan kita mereduksi (mengurangi) efek faktor-faktor eksternal di dalam greenhouse, yang merupakan kondisi-kondisi produksi sistem produksi. Bahkan dengan kontrol iklim kita dapat mereduksi (mengurangi) periode ketidakaktifan dari greenhouse. Perbaikan kontrol lingkungan di dalam greenhouse mendorong fleksibilitas yang lebih besar dari kalender (jadual) produksi.
Perkembangan tanaman ditentukan oleh semua fase-fase pertumbuhan yang berbeda yang ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan seperti temperatur, kelembaban, intensitas cahaya, CO2 dan lain sebagainya. Kita perlu memadukan faktor-faktor tersebut ke dalam level-level minimum dan maksimum, untuk membuat kondisi yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Di luar level tersebut maka proses metabolisme tanaman akan terhenti.
Temperatur merupakan parameter terpenting karena memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Masing-masing tanaman memiliki kebutuhan temperatur optimal yang berbeda, normalnya diantara 10 – 20oC. Kita dapat menggunakan beberapa cara untuk menciptakan temperatur di dalam greenhouse yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, antara lain:
 Sistem-sistem pemanasan, dengan udara atau air hangat.
 Layar-layar panas yang menyimpan dan menaungi secara energetik.
 Ventilasi alami dan yang dipaksa/dikondisikan.
 Pendinginan dengan evaporasi air.

a. Sistem Pemanasan Dengan Udara hangat
Kita dapat meningkatkan temperatur greenhouse dengan menggunakan sistem ini, yaitu dengan memanaskan volume udara. Dengan cara ini udara dihangatkan di fokuskan dalam beberapa tempat kemudian udara hangat digerakkan menuju atmosfer greenhouse. Generator-generator udara hangat dapat berupa pembakaran langsung ataupun tidak langsung. Heater dapat dihubungkan dengan beberapa sistem sirkulasi, yang mendistribusikan udara hangat melalui sebuah pipa berlubang-lubang. Heater bekerja dengan bahan bakar gas oil atau propane gas. Bahkan heater memiliki sebuah sistem mekanikal untuk turn on dan off dengan menggunakan thermostat. Sistem membutuhkan investasi ekonomi yang sedikit namun mampu menciptakan sebuah homogenisasi total volume udara hangat di dalam greenhouse.

b. Sistem Pemanasan Dengan Air Hangat
Sistem distribusi udara panas ini didasarkan pada sirkulasi air hangat pada sistem perpipaan. Air dihangatkan dalam boiler sampai suhu 80 – 100oC dan pipa-pipa ditempatkan di lantai. Pipa-pipa dibuat dari plastik atau logam (polyethylene lebih murah dibanding baja atau aluminium). Dengan cara ini kita dapat temperatur yang seragam di dalam greenhouse akibat distribusi air hangat di dasar greenhouse. Tetapi biaya instalasinya lebih besar dibandingkan dengan sistem pemanasan oleh udara.

c. Sistem screens Dan Jaring Naungan Panas

Screen jenis ini adalah lembaran-lembaran yang terbuat dari aluminium atau polyester. Screens digelombangkan oleh acryl wire dan digerakkan dengan sebuah sistem transmisi mobile. Screens ini memiliki beberapa fitur:
 Temperatur berkurang di dalam greenhouse sampai dengan 10oC.
Pada hari yang cerah, ketika temperatur meningkat, tingkat refleksi, akibat aluminium, memungkinkan penurunan temperatur di dalam greenhouse.
 Kontrol sinar radiasi dari 20% ke 100% akibat refleksi aluminium. Hal ini penting bahwa lapisan-lapisan aluminium, ditujukan untuk mengambil radiasi matahari dan kemudian merefleksikan sinar matahari tersebut.
 Perubahan kelembaban oleh screen absorpsi dan evaporasi. Dalam kasus kelebihan kelembaban, kelembaban diabsorpsi di bagian atas dan kemudian diuapkan (evaporasi).
 Penyimpanan energi. Screen menyimpan energi selama siang hari, screen menurunkan biaya bahan bakar sampai 7%. Selama malam hari, permukaan internal dari aluminium, merefleksikan radiasi internal menuju ke tanah dan efek ini menyebabkan temperatur yang tinggi pada malam hari.
Screen jenis ini dapat dipasang pada setiap jenis greenhouse, paralel terhadap lantai dan dipasang lebih tinggi dari biasanya. Jika screen dipasang sangat tinggi, maka kita dapat mengontrol temperatur dalam ruang yang lebih besar. Sebagai hasil dari struktur yang tertutup, selama malam hari temperaturnya lebih tinggi. Screen ini cocok untuk digunakan di daerah dingin.

Keuntungan penggunaan:
 Menghindari perubahan temperatur yang tiba-tiba;
 Mereduksi interior irigasi drip;
 Pengaturan ventilasi internal;
 Menghomogenkan tanaman;
 Mengurangi transpirasi tanaman;
 Menyimpan air;
 Kondisi-kondisi kemanusiaan pekerja yang lebih baik.

Screen penaungan dibuat dari aluminium dan acryl. Itu dapat ditempatkan di dalam atau di luar greenhouse. Screen jenis ini dapat menurunkan temperatur sampai 10oC karena masih memungkinkan udara mengalir, di waktu yang bersamaan, screen ini menaungi greenhouse. Screen ini sempurna untuk digunakan pada musim panas dan memungkinkan kita menurunkan temperatur ketika terjadi temperatur greenhouse tinggi dan atmosfir greenhouse kering.

Lebih lanjut, screen mencegah tanaman dari sinar matahari langsung. Pada musim dingin screen ini digunakan untuk menjaga temperatur hangat di dalam. Efek screen membuat tanaman lebih kuat dan membuat tanaman terpengaruh kondisi eksternal selangkah demi selangkah. Screen dapat dipasang di dalam atau di luar greenhouse. Sistem-sistem mobile memungkinkan kita mengatur intensitas cahaya dan lama penyinaran yang diinginkan.
Fitur utama:
 Pengatur intensitas cahaya
 Kontrol temperatur
 Digunakan di daerah-daerah hangat
 Dapat menghindarkan pembekuan
 Dapat menjaga suhu 3-2oC pada malam yang dingin
 Sesuai digunakan untuk struktur yang bernaungan
 Penaungan 45% sampai dengan 75%

d. Ventilasi Alami
Ventilasi terdiri atas renovasi udara di dalam greenhouse untuk konveksi. Renovasi ini mempengaruhi temperatur. Ventilasi alami terdiri atas zenithal dan lateral windows, yang dibuka untuk membiarkan udara segar masuk ke dalam greenhouse dan menyegarkan kembali atmosfir internal. Sistem ini dapat dioperasikan manual maupun otomatis dengan geared motors.

e. Forced Ventilation
Resirkulator udara digunakan untuk memperoleh kondisi iklim yang seragam. Kipas ini menggerakkan udara greenhouse dan hasilnya kita memperoleh kelambaban dan temperatur yang tidak berbeda (seragam). Dengan gerakan yang konstan ini kita memperoleh renovasi udara yang lebih baik di dalam greenhouse.

Penggunaan kipas ini memiliki beberapa keuntungan:
 Kelembaban lebih rendah di dalam atmosfir greenhouse. Dengannya kita menghindari kondensasi.
 Temperatur yang seragam.
 Menghindarkan hama tanaman dan memperoleh perspirasi tanaman yang lebih baik.
 Mudah dan cepat untuk mengeluarkan panas greenhouse pada musim panas.
 Distribusi panas yang lebih baik.
 Sangat berguna untuk mengatur kelembaban dengan sistem pengkabutan (fog systems).

Kipas exhaust didesain untuk mengeluarkan udara panas greenhouse dan kelembaban. Jika kita ingin mendapatkan efisiensi dengan kipas greenhouse ini kita harus menaruhnya di tempat yang tepat dan memasang ukuran yang tepat pula.

f. Sistem-sistem Pengkabutan
Sistem-sistem pengkabutan merupakan sebuah sistem humidifikasi lokal yang menurunkan temperatur tanpa pelembaban dan sistem ini menghasilkan kabut buatan dan hal itu menurunkan temperatur di area tersebut. Sistem ini mengijinkan penguapan air secara mudah dalam berjuta-juta elemen air dan hal itu menurunkan temperatur. Sistem-sistem pengkabutan bekerja menekan air menuju pipa-pipa dengan lubang-lubang yang mendistribusikan partikel-partikel air ke atmosfir. Ketika partikel-partikel air ini menguap, air mengambil panas lokal dan menyebabkan temperatur turun. Sistem pengkabutan ini mudah dan cepat dipasang melalui beberapa kelompok standard peralatan.

g. Sistem Pendinginan
Sistem pendingin menjaga temperatur tetap seragam dan hal itu diambil oleh panel-panel selulosa pelembaban. Panel-panel ini menyegarkan kembali atmosfir di area tersebut akibat evaporasi (penguapan) air, yang didorong dari satu sisi ke lainnya dari area tersebut. Kebanyakan menggunakan satu sisi yang memiliki struktur dengan panel selulosa yang dilengkapi dengan sistem suplai dan drainase air. Sistem ini memiliki kanalisasi, tangki air, pompa air, peralatan penyuplai dan drainase air, alat panel tingkat pengeluaran. Di sisi yang berseberangan dengan area harus dipasang extractors lines, yang membuat udara luar didorong oleh ekstraktor menuju panel selulosa dan dengannya kita dapat memperoleh kelembaban yang lebih dan temperatur menurun. Sistem ini menjamin keseragaman kelembaban dari panel pendinginan oleh evaporasi dan aliran air yang kontinyu.
Sistem ini memiliki sebuah modular design dan menawarkan fleksibilitas karena kita dapat menyesuaikan panjang panel sesuai kebutuhan. Air disediakan oleh bagian atas panel selulosa dengan evaporasi dari sebuah tabung dengan lubang-lubang distribusi, yang diletakkan pada sisi atas tabung. Lokasi ini menghindarkan blockages dan menjamin distribusi air yang benar melalui keseluruhan panel. Terdapat berbagai pilihan ketebalan panel selulosa yang tersedia, dan setiap pilihan memiliki pompa yang khusus, sebuah deposit dan alat penyedia dan drainase air (ESR – Disarikan dari berbagai sumber).

INDUSTRI OLAHAN NENAS

Buah nenas memiliki rasa manis - sedikit asam dengan aroma yang khas, membangkitkan selera orang untuk menyantapnya. Buah nenas biasanya disajikan sebagai isi setup, rujak manis atau buah penutup ketika kita menghidangkan menu utama berupa olahan daging. Hal ini tidak salah karena di dalam buah nenas terkandung enzim bromelin yang dapat mengempukkan daging, sehingga penyajian buah nenas segar sangat baik untuk membantu pencernaan. Buah nenas juga dapat disajikan bersama sambal untuk dijadikan pelengkap makan nasi.
Budidaya tanaman nenas sangat mudah dilakukan, karena sangat mudah tumbuh serta tidak menuntut perawatan yang rumit. Untuk kepentingan industri dengan skala produksi yang besar, tanaman nenas harus dikebunkan, namun untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga cukup ditanam di pinggir-pinggir lahan.
Tanaman nenas (Ananas cosmosus) merupakan tumbuhan tropis dan subtropis yang banyak terdapat di Filipina, Brasil, Hawai, India dan Indonesia. Tanaman nenas akan dibongkar setelah dua atau tiga kali panen untuk diganti dengan tanaman baru. Oleh karena itu limbah daun nenas cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai produk yang dapat memberikan nilai tambah. Tanaman nenas dewasa dapat menghasilkan 70 – 80 lembar daun atau 3 –5 kg dengan kadar air 85%. Setelah panen bagian yang menjadi limbah terdiri atas daun 90%, tunas batang 9% dan batang 1%.

1. Industri Olahan Buah Nenas
Sebelum mengkonsumsi sesuatu bahan pangan alangkah baiknya jika kita mengetahui komposisi dari bahan tersebut. Jika kita mengetahui komposisi setiap bahan yang dimakan otomatis dapat disusun menu yang bergizi, beragam dan berimbang kandungan nutrisinya. Adapun komposisi dari setiap 100 gram buah nenas segar adalah sebagai berikut: karbohidrat 12,63 g (gula 9,26 g; serat 1,4 g); lemak 0,12 g; protein 0,54 g; thiamin (Vit. B1) 0,079 mg; riboflavin (Vit. B2) 0.031 mg; niacin (Vit. B3) 0.489 mg; pantothenic acid (B5) 0.205 mg; folate (Vit. B9) 15 μg; vitamin C 36.2 mg; calcium 13 mg; iron 0.28 mg; magnesium 12 mg; phosphorus 8 mg; potassium 115 mg dan zinc 0.10 mg.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat telah membuka berbagai peluang untuk memproduksi makanan dan minuman kaya nutrisi yang aman dikonsumsi (tanpa tambahan bahan yang berbahaya bagi kesehatan dan mendorong kerusakan organ tubuh). Oleh karena itu berkembang berbagai makanan dan minuman dari buah dan sayuran, diantaranya yang berasal dari buah nenas.
Riset menunjukkan bahwa buah nenas kaya akan antioksidan dan fitokimia yang berkhasiat mengatasi penuaan dini, wasir, kanker, serangan jantung, dan penghalau stres. Sebagai salah satu famili Bromeliaceae, buah nenas mengandung vitamin C dan vitamin A (retinol). Kedua vitamin merupakan antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit, termasuk kanker, jantung koroner dan penuaan diri.

a. Buah Nenas Dalam Kaleng
Pengalengan nenas sangat mudah dilakukan, seperti halnya buah-buahan yang lain. Sebelum buah dikalengkan perlu dilakukan blanching sekitar 5 menit agar tekstur buah lebih baik. Blanching dimaksudkan untuk menonaktifkan enzim. Buah yang telah diblanching dimasukkan ke dalam kaleng (botol) dan selanjutnya dituangkan larutan gula yang berfungsi sebagai pengawet. Setelah itu dilakukan sterilisasi agar nenas kaleng terbebas dari mikroorganisme yang berbahaya sehingga tahan disimpan dalam waktu yang lama.

b. Nenas Kering
Pengeringan makanan merupakan pengawetan makanan yang paling berkembang saat ini. Pengeringan makanan bertujuan untuk menurunkan kadar air bahan mentah, karena kadar air merupakan titik kritis bagi pertumbuhan mikroorganisme (bakteri, kamir, dan kapang) dan reaksi kimia (pengrusakan oleh senyawa kimia) yang tidak dapat dihindari selama penyimpanan makanan. Pengeringan menyebabkan penurunan kadar air, pengerutan makanan dan pengurangan ukuran sehingga produk lebih ringan dan tahan disimpan dalam waktu lama (mencapai 1 tahun, tergantung kadar air produk pada akhir pengeringan). Jika umur simpan buah nenas segar antara 1 sampai 7 hari pada 21,11oC, maka buah nenas kering umur simpannya dapat mencapai 1 tahun atau lebih (KA antara 18 sampai 25 %).
Bahan pangan yang dikeringkan umumnya mengalami penurunan nilai gizi dibandingkan dengan bahan segarnya. Selama pengeringan juga dapat terjadi perubahan warna, aroma, tekstur dan kadar vitamin-vitamin berkurang. Pada umumnya bahan pangan yang dikeringkan berubah warnanya menjadi coklat, disebabkan oleh reaksi-reaksi browning, baik enzimatik maupun non enzimatik.

c. Sari Buah Nenas Dan Serbuk Sari Buah
Sari buah nenas sangat menarik untuk dikembangkan. Selain rasa dan aroma buah nenas yang khas, pada sari buah memungkinkan untuk difortifikasi dengan berbagai bahan lain sepertri kalsium, madu dan lain sebagainya sehingga nilai gizinya meningkat. Sari buah dibuat dari buah yang telah dikupas dan dibersihkan dari mata dan hatinya, kemudian diblender dan disaring. Selanjutnya sari buah diencerkan dengan air dengan perbandingan 3:1 (3 bagian sari buah, 1 bagian air). Jika dilakukan fortifikasi bahan tertentu dan pektin maka dilakukan setelah pengenceran, kemudian diaduk secara merata. Sari buah kemudian dipasteurisasi atau disterilisasi tergantung pada berapa lama umur simpan yang diinginkan serta metode penyimpanan dan distribusi yang dipilih.
Sari buah nenas juga dapat dikombinasi dengan sari buah lain untuk memperoleh rasa yang lebih ”ramai” seperti yang diinginkan, misalnya sari buah markisa. Untuk lebih menganekaragamkan jenis produk olahan nenas, maka sari buah juga dapat dikeringkan dengan spray drier untuk mendapatkan serbuk sari buah. Serbuk sari buah lebih mudah disimpan dan didistribusikan karena lebih praktis dan tidak memakan tempat.

d. Selai Nenas
Selai nenas dibuat dari daging buah nenas yang diparut, ditambah gula dan pektin untuk kemudian diturunkan kadar airnya di loyang stainless steel dengan terus menerus diaduk sampai kesat. Selai kemudian disimpan dalam botol yang steril supaya tidak terkontaminasi. Mengingat cara pembuatannya yang sangat mudah, maka selai nenas dapat diproduksi dalam skala industri rumah tangga. Untuk menghemat anggaran bulanan, ibu-ibu juga dapat membuat selai aneka buah, termasuk nenas di rumah. Selain hemat juga dijamin keamanan akan pangan yang dikonsumsi oleh keluarga.
Selai nenas dapat dioleskan pada roti tawar sebagai sarapan pagi keluarga. Selain itu selai nenas juga dapat digunakan sebagai bahan isian kue kering. Untuk menambah pendapatan keluarga, maka selai nenas dapat dijual dalam kemasan botol untuk dipajang di toko-toko. Dengan label yang menarik dan mencantumkan komposisi bahan, kode produksi, saran penyimpanan serta nama produsen maka konsumen akan lebih tertarik dan yakin bahwa selai nenas tersebut layak dan aman dikonsumsi.

2. Industri Sampingan (Serat Nanas)
Serat nenas terdiri atas selulosa dan non selulosa yang diperoleh melalui penghilangan lapisan luar daun secara mekanik. Lapisan luar daun berupa pelepah yang terdiri atas sel kambium, zat pewarna yaitu klorofil, xanthophyl dan carotene yang merupakan komponen kompleks dari jenis tanin, serta lignin yang terdapat di bagian tengah daun. Selain itu lignin juga terdapat pada lamela dari serat dan dinding sel serat. Serat yang diperoleh dari daun nenas muda kekuatannya relatif rendah dan seratnya lebih pendek dibanding serat dari daun yang sudah tua. Namun panjang dan kualitas serat nenas juga dipengaruhi oleh varietas, jarak tanam dan intensitas matahari. Pengambilan serat nenas dapat dilakukan secara manual setelah sebelumnya direndam dengan air (water retting) atau dekortikasi (decortication) menggunakan alat dalam keadaan daun masih segar. Adapun komposisi kimia serat nenas terdiri atas 69,5-71,5% alpha selulosa; 17,0–17,8% pentosan; 4,4-4,7% lignin; 1,0-1,2% pektin; 3,0-3,3% lemak dan wax; 0,71-0,87% abu; 4,5-5,3% zat-zat lain (protein, asam organik, dll.).
Pemanfaatan limbah daun nenas untuk penumbuhan usaha kecil menengah (UKM) yang produktif sangat memungkinkan. Serat nanas memiliki kekuatan relatif tinggi karena kristalinitasnya tinggi, pada daerah kristalin molekul-molekulnya tersusun lebih kuat/kencang dengan ikatan hidrogen dan gaya van der waals. Flexural rigidity dan torsional rigidity serat relatif lebih tinggi dibanding kapas, serat mempunyai ketahanan yang besar untuk digintir (twist). Oleh karena itu, serat cenderung kaku dan agak sulit untuk mendapatkan serat yang kompak seperti yang dikehendaki. Sifat porous dan menggelembung (swelling) pada serat nanas menunjukkan adanya sifat daya absorbsi lembab dan kemampuan untuk dicelup. Selain itu serat nenas tidak menunjukkan pengurangan kekuatan dalam penyimpanan sampai dengan 6 bulan.
Dengan sifat-sifat serat seperti di atas maka serat nenas baik digunakan sebagai bahan kertas dinding, tirai jendela, bahan pembuat kertas dan komposit dalam pembuatan eternit. Selain itu serat nenas juga dapat digunakan untuk tissue, filter rokok dan pembersih lensa (ESR).

Selasa, 17 Januari 2012

PENGALENGAN MAKANAN (FOOD CANNING)

Pendahuluan
Penduduk di bumi ini semakin lama semakin bertambah, maka sudah tidak dapat ditawar lagi bahwa ketersediaan pangan harus terus menerus ditingkatkan mengiringi pertambahan tersebut. Ketersediaan pangan meliputi pemenuhan kuantitas, kualitas dan keamanan pangan sesuai kebutuhan disertai dengan penyediaan cadangan bagi keperluan darurat.
Mengingat mayoritas hasil pertanian dalam arti luas, meliputi hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan umumnya bersifat mudah rusak, dan bahkan beberapa termasuk dalam kategori sangat mudah rusak, maka diperlukan upaya-upaya penyimpanan dan pengawetan. Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa kebutuhan pangan berlangsung sepanjang tahun sementara hasil pertanian kebanyakan bersifat musiman.

Teknik Pengalengan
Salah satu cara penyimpanan dan pengawetan yang banyak dilakukan saat ini adalah pengalengan bahan pangan. Buah, sayur, ikan, daging, susu dan pangan lain yang dikalengkan umumnya relatif telah siap saji. Fakta ini mendukung percepatan penyiapan bahan makanan di tingkat rumah tangga, mengingat dengan meningkatnya tuntutan hidup kita harus mampu mengelola waktu dengan baik. Maka keberadaan makanan kalengan dapat menjadi alternatif di hari yang sibuk, meskipun harus tetap disadari bahwa makanan segar nilai gizinya akan jauh lebih baik dibandingkan makanan yang telah dikalengkan.
Pengalengan merupakan sebuah metode pengawetan makanan dimana makanan yang dimasukkan di dalamnya telah melalui proses pengolahan dan kemudian dikemas di dalam kontainer yang kedap udara. Dengan pengalengan maka bahan pangan memiliki umur simpan yang panjang, berbulan-bulan bahkan beberapa tahun. Proses pengalengan pertama kali dikembangkan oleh Nicolas Appert pada tahun 1810.
Pengemasan mencegah mikroorganisme untuk masuk dan merusak bahan pangan yang dikalengkan. Oleh karena itu untuk mencegah makanan menjadi busuk sebelum dan selama dikemas, sejumlah metode yang digunakan meliputi pasteurisasi, pemanasan (dan perlakuan lain pada temperatur yang tinggi dalam periode waktu tertentu), pendinginan, pembekuan, pengeringan, perlakuan vakum dan agen antimikrobia, sebuah radiasi pengionan dalam dosis yang cukup, perendaman dalam larutan garam, asam, basa, ekstrim secara osmosis (contoh sangat banyak mengandung gula) atau lingkungan-lingkungan yang menghambat pertumbuhan mikrobia yang lain. Metode yang paling efektif adalah sterilisasi karena mampu membunuh Clostridium botulinum yang menyebabkan keracunan. Clostridum botulinum hanya dapat dimusnahkan pada temperatur di atas titik didih. Ada tidaknya Clostridum botulinum dalam makanan kaleng dijadikan tolok ukur (parameter) keberhasilan proses pengalengan. Dalam setiap proses pengalengan bahan pangan.
Makanan dengan keasaman rendah, (pH lebih besar dari 4,6) memerlukan sterilisasi di bawah temperatur tinggi (116 – 130oC). Untuk mendapatkan temperatur di atas titik didih perlu menggunakan sebuah alat untuk mengkondisikan tekanan udara (biasanya menggunakan autoclave). Makanan yang harus disterilisasi dalam autoclave termasuk kebanyakan sayuran, daging, makanan laut, makanan yang berasal dari hewan dan susu. Hanya makanan yang berasal dari buah-buahann, sayuran diasamkan, atau makanan yang ditambahkan keasamanannya sampai pH kurang dari 4,6 dapat dikalengkan dengan aman dan menggunakan air mendidih biasa.

Nilai Gizi
Pengalengan merupakan salah satu cara pengolahan makanan untuk memperpanjang umur simpannya. Ide tersebut adalah untuk membuat makanan tersedia dan dapat dimakan dalam waktu yang lama sejak dilakukannya waktu pengolahan. Pada tahun 1997 sebuah penelitian menemukan bahwa buah-buahan dan sayur-sayuran yang dikalengkan menyediakan makanan berserat dan vitamin-vitamin sama seperti hubungan antara makanan segar dan yang dibekukan, dan dalam beberapa kasus, walaupun proses pemanasan selama pengalengan menyebabkan serat lebih mudah larut, dan karenanya lebih mudah difermentasi di dalam usus menjadi gas-gas dan physiologically active byproducts. Tomat-tomat yang dikalengkan memiliki kadar available lycopene lebih tinggi.

Masa Kedaluwarsa
Untuk meningkatkan keamanan pangan bagi mereka yang memakan makanan kaleng, pemerintah mewajibkan perusahaan untuk mencantumkan kode produksi dan masa kedaluwarsa di kaleng makanan untuk memberikan informasi yang relevan terkait dengan kesehatan. Masa keladuwarsa ditetapkan berdasarkan riset yang terus menerus untuk mengetahui umur simpan dari produk tersebut.

Migrasi komponen-komponen Kaleng
Dalam toksikologi pengalengan, migrasi merupakan pergerakan subsatansi-substansi dari kaleng itu sendiri ke dalam isi kaleng. Substansi-substansi yang berpotensi racun yang dapat bermigrasi merupakan pemicu, menyebabkan keracunan, atau bisphenol A, yang berpotensi mengganggu endokrin (a potential endocrine disruptor) yang terkandung dalam epoksi yang umumnya digunakan untuk melapisi bagian dalam kaleng.

Kadar Garam
Makanan kaleng dapat menjadi sebuah sumber garam (sodium chloride). Terlalu banyak garam meningkatkan resiko masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi (high blood pressure) Oleh karena itu, harus ada batas kadar garam yang diijinkan bagi makanan kaleng. Beberapa produk kalengan tersedia dalam alternatif dengan kadar garam rendah (low-salt) dan tidak mengandung garam (no-salt).

Botulism
Foodborne botulism dihasilkan dari kontaminasi persediaan makanan dimana spora-spora C. botulinum tumbuh dan menghasilkan botulism toxin dan hal ini terjadi pada substansi-substansi makanan kaleng tidak berasam (canned non-acidic food substances). C. botulinum memilih lingkungan dengan oksigen yang rendah, dan karenanya tumbuh di dalam makanan kaleng. Botulism jarang terjadi tetapi merupakan penyakit paralytic serius yang diawali dari otot” muka dan kemudian menyebar ke bagian-bagian tubuh yang lain. Dalam kasus yang jarang terjadi, botulism menyebabkan paralysis otot-otot pernafasan dan menyebabkan gangguan pernafasan.

Pemilihan Makanan Kaleng
Dalam memilih makanan kaleng ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya: tanggal kedaluwarsa yang tertera di kemasan masih lama dan kondisi kaleng masih bagus, tidak menggelembung atau penyok. Rusaknya kemasan kaleng memungkinkan masuknya bakteri ke dalam kaleng dan berkembang biak dengan pesat karena dari asalnya yang steril memungkinkan rendahnya persaingan mikroba di dalamnya.

Penutup
Bagaimanapun sebagus-bagusnya makanan kaleng masih lebih baik makanan segar. Hal ini dapat dipahami karena nutrisi yang terkandung dalam bahan pangan menurun dengan semakin tingginya suhu dan lamanya waktu pengolahan. Selain itu harga makanan segar relatif lebih murah dibandingkan dengan makanan kaleng (ESR).