Selasa, 19 Oktober 2010

Masih Banyak Orang Baik Di Negeri Ini - Berharap Menjadi Bangsa Yang Lebih Baik

Di bis jurusan Malang - Pasuruan, hari ini Minggu, 17 Oktober 2010, aku bertemu orang" baik. Meski hari libur aku tetap harus ke Pasuruan, karena hari ini kesempatan terakhirku untuk silaturrahim dengan pakde+bude yang mau pergi ke Tanah Suci. Setelah menunggu sekitar 30 menit di pintu keluar Terminal Arjosari, barulah ada bis jurusan Banyuwangi yang lewat. Penumpangnya hampir penuh. Satu-satunya tempat kosong yang masih tersisa adalah di sebelah seorang ibu berjilbab yang duduk di depan pintu belakang bis. Setelah permisi aku langsung duduk di sebelahnya dan kamipun mengobrol. Ternyata beliau sedang mengirim bekal untuk anaknya yang mondok di Podo Katon Pasuruan. Setelah beberapa kali berhenti untuk mengambil penumpang, bis melaju kencang, dengan penumpang sampai berdiri di lorong" dan karena gerah dan tidak ada AC, semua kaca dibuka lebar. Alhasil, aku langsung batuk". Hampir bersamaan, ibu yang duduk di sebelah kiriku ini dan kondektur yang berdiri di belakang kursiku bertanya, "tidak kuat angin, ya?" Dan ibu ini langsung memberiku minyak kayu putih & kondektur minta bapak yang duduk 2 bangku di depanku untuk menutup kaca yang anginnya langsung mengenaiku sambil bilang , "tolong ditutup jendelanya, ini ga kuat angin" sembari memberiku 2 biji permen pereda tenggorokan.

Di ujung perjalanan, ibu ini sudah dekat tempat seharusnya beliau turun, namun uang kembaliannya belum diberikan. Rupanya bapak kondektur terjebak di pintu depan, tidak leluasa bergerak ke bagian belakang karena penumpang yang berdiri berjubel di lorong. Setelah aku memberitahu kernet yang berdiri di pintu belakang, ternyata orang" yang berdiri di lorong ikut kernet memanggil kondektur di pintu depan. Beberapa orang bahkan membantu ibu ini dengan mengangkat tas-tas dan 2 kardus bawaan ibu tersebut. Ibu yang baik, menginginkan anaknya menjadi orang baik. Kondektur yang baik, menginspirasi para penumpang untuk berbuat baik. Andai saja semua orang menjadi lebih manusiawi seperti mereka, bertegur sapa dan saling membantu. Tidak seperti orang-orang di dalam lift, yang hemat kata. Alangkah baiknya, pastilah kita menjadi bangsa yang ramah dalam arti yang sesungguhnya, tidak hanya seperti gambaran dalam teks pelajaran PMP.

Alhamdulillah! Masih banyak orang baik di negeri ini...

Orang baik sebarkan virus kebaikan.