Minggu, 17 Mei 2009

MENGENAL BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)

Pendahuluan

Pentingkah bagi anda untuk mengetahui komposisi makanan yang anda beli? Apakah anda menyempatkan waktu untuk membaca daftar komposisi makanan tersebut sebelum akhirnya memutuskan untuk membelinya? Seberapa sering anda mendengar berita tentang kasus makanan yang mengandung formalin, mengandung boraks, mengandung zat pewarna kain dan zat berbahaya lainnya? Bagaimana jadinya kalau makanan yang mengandung bahan yang berbahaya tersebut tanpa kita ketahui termakan oleh kita ataupun orang-orang yang kita sayangi.  
Pengetahuan tentang bahan tambahan makanan juga penting bagi Pembaca yang memiliki usaha pengolahan makanan (catering, warung, dan lain sebagainya) sehingga anda dapat menjamin bahwa makanan yang anda sajikan aman bagi tubuh. Hal ini penting untuk keberlanjutan usaha anda.  
Oleh karena itu, pada edisi kali ini, kami akan mengulas seputar bahan tambahan makanan (BTM) yang berfungsi sebagai pewarna, pemanis, penyedap rasa dan aroma, antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman, pemutih dan sebagainya. Setelah mengenal aneka BTM, maka diharapkan Pembaca dapat memilih makanan yang mengandung BTM yang tidak berbahaya bagi kesehatan anda dan keluarga serta melaporkan kepada pihak yang berwenang jika mendapati makanan yang mengandung BTM melebihi ambang batas penggunaan ataupun mengandung bahan tambahan yang tidak diijinkan untuk makanan. 



Pengertian

Pengertian bahan tambahan makanan (BTM) merupakan bahan atau campuran bahan yang ditambahkan ke dalam makanan dan terikut di dalam kegiatan produksi, pengolahan, pengemasan dan atau penyimpanan dan tidak menjadi komponen utama dari makanan. Bahan tambahan atau turunannya umumnya tertinggal di makanan, tetapi dalam beberapa kasus bahan tersebut mungkin juga dihilangkan selama pengolahan (Belitz and Grosch, 1987).


Asal BTM

Apabila dilihat dari asalnya, BTM dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu BTM alamiah dan BTM sintetis. Lesitin, asam sitrat, dan sebagainya dapat diperoleh dari sumber alamiah, namun dapat juga disintetis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah sejenis, baik susunan kimia maupun sifat metabolismenya, misalnya β-karoten dan asam askorbat. Pada umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan, yaitu lebih pekat, lebih stabil dan lebih murah, tetapi ada pula kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogenik yang dapat merangsang terjadinya kanker.


Tujuan Penggunaan

Penggunaan BTM dimaksudkan untuk mempertinggi:

1. Nilai nutrisi makanan. Bahan tambahan seperti vitamin, mineral, asam amino dan turunan asam amino digunakan untuk meningkatkan nilai gizi dari makanan. Makanan tertentu juga mensyaratkan penggunaan agen pengental, pengemulsi, pemanis dan lain sebagainya.

2. Nilai sensoris makanan. Warna, bau, rasa dan konsistensi atau tekstur --- yang sangat penting bagi nilai sensoris makanan --- mungkin menurun selama pengolahan dan penyimpanan. Beberapa penurunan dapat dikoreksi atau diperbaiki dengan bahan tambahan seperti pigmen (zat warna), senyawa aroma atau peningkat aroma. Perbaikan ”bau yang tidak enak (off flavor)”, sebagai akibat oksidasi lemak atau minyak misalnya, dapat diperbaiki dengan menambahkan antioksidan.

3. Umur makanan. Karena umumnya bahan makanan berasal dari hasil pertanian yang mudah rusak dan musiman, maka sangat diperlukan upaya untuk memperpanjang umur bahan makanan tersebut agar senantiasa tersedia makanan sepanjang tahun meskipun sedang tidak musim panen. Upaya-upaya memperpanjang umur simpan makanan termasuk di dalamnya perlindungan melawan kerusakan yang disebabkan oleh mikrobia seperti jamur, kapang dan bakteri, yaitu dengan menambahkan bahan yang menghambat pertumbuhan mikrobia, dan menggunakan bahan tambahan yang dapat menekan dan mencegah perubahan fisik dan kimia di dalam makanan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan pengatur keasaman (pH) atau stabilisasi tekstur dengan bahan pengental, yaitu polisakarida.

Mengingat penggunaan bahan tambahan tersebut berhubungan dengan makanan maka BTM atau produk turunannya harus tidak beracun pada kadar penggunaan yang direkomendasikan. Penggunaan BTM sebanding dengan efek keracunan kronis, terutama potensi menimbulkan kanker, menyebabkan cacat pada janin dan mutasi gen. Umumnya penggunaan BTM dilakukan hanya ketika diperlukan untuk menambahkan nutrisi dan nilai sensoris makanan, atau untuk pengolahan dan penanganannya. Penggunaan BTM diatur oleh lembaga yang berbeda di tiap negara namun semuanya mengharmonisasikan antara pengetahuan tentang sifat racun dari BTM tersebut dengan kebutuhan untuk teknologi makanan modern. Sebagai contoh akan diuraikan beberapa bahan tambahan yang sering kita jumpai dalam makanan, antara lain:

1. Vitamin. Ada banyak produk makanan yang diperkaya dengan vitamin untuk memperbaiki kehilangan selama pengolahan ataupun untuk meningkatkan nilai gizi. Beberapa penambahan vitamin penting dilakukan terutama untuk jus buah-buahan, sayuran kaleng, tepung dan roti, susu, margarin dan makanan bayi. Beberapa vitamin memiliki efek tambahan, misalnya asam askorbat dapat memperbaiki adonan, tetapi dapat berfungsi seperti tokoferol sebagai antioksidan. Karotenoid dan riboflavin digunakan untuk memberikan warna, sementara niasin memperbaiki stabilitas warna daging segar, daging asap dan asinan.

2. Asam-asam amino. Peningkatan nilai gizi makanan dengan penambahan asam amino esensial dan turunannya sering dilakukan utamanya pada makanan bayi dan anak-anak. Jenis-jenis asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh diantaranya isoleucine, leucine, lysine, methionine, cystine, tyrosine, phenylalanine, threonine, tryptophan dan valine.

3. Mineral-mineral. Makanan secara umum merupakan sumber mineral dalam jumlah yang cukup. Penambahan biasanya dilakukan untuk zat besi --- karena sering tidak tersedia secara penuh --- dan untuk kalsium, magnesium, tembaga dan seng. Penambahan iodium pada garam sangat penting untuk daerah yang kekurangan iodium.

4. Senyawa aroma. Penggunaan senyawa aroma baik yang berasal dari bahan alami maupun sintesis sangat penting hingga mencapai angka 42,5% dari keseluruhan BTM, misalnya aroma jeruk pada nutrisari dan lain sebagainya.

5. Penguat rasa. Penguat rasa makanan yang sering ditemukan di pasaran adalalah monosodium glutamate (MSG) untuk memberikan rasa gurih. Konsumsi MSG dalam waktu yang lama akan mendorong sindrom restoran china dengan ciri-ciri: mengantuk, sakit kepala, sakit perut dan pengerasan tulang sendi.

6. Pengganti gula. Pengganti gula adalah senyawa-senyawa yang digunakan seperti gula (sukrosa, glukosa) untuk pemanis tetapi metabolismenya tanpa mempengaruhi insulin. Pengganti gula yang penting adalah gula-gula alkohol, sorbitol, xylitol dan mannitol, sedangkan fruktosa digunakan untuk keperluan tertentu.

7. Pemanis. Pemanis adalah senyawa alami ataupun sintetis yang menyediakan persepsi manis, namun tidak diperuntukkan atau mengabaikan nilai gizi dalam penggunaannya. Pemanis yang sering digunakan adalah sakarin dan cyclamate.

8. Pewarna. Sejumlah pewarna alami tersedia dan digunakan untuk memperbaiki/mengkoreksi kerusakan/perubahan warna selama pengolahan ataupun penyimpanan. Karotenoid, paling sering digunakan diikuti dengan pigmen bit merah dan warna coklat karamel. Produk-produk yang sering menggunakan pewarna antara lain: permen, minuman, makanan pencuci mulut, sereal, es krim dan produk susu.

9. Asam-asam. Penggunaan asam biasanya ditujukan untuk memberi rasa asam serta untuk menghambat pertumbuhan mikrobia sehingga makanan menjadi lebih awet. Asam yang sering digunakan antara lain: asam asetat, propionat dan sorbat dimaksudkan sebagai agen anti mikrobia, sedangkan succinic acid dengan gliserol digunakan sebagai pengemulsi dalam industri roti.

10. Basa. Natrium hidroksida bersama dengan sejumlah garam alkali lain digunakan untuk berbagai tujuan, misalnya natrium hidroksida digunakan untuk menghilangkan rasa pahit pada buah-buahan dan NaHCO3 untuk meningkatkan reaksi Maillard dalam proses pabrikasi coklat.

11. Agen antimikrobia. Menghilangkan mikroflora dengan metode fisik seperti pemanasan, pendinginan, pembekuan dan sebagainya tidak selalu dimungkinkan, oleh karenaya diperlukan agen anti mikrobia, diantaranya asam benzoat 0,05 – 0,1% yang sering digunakan dengan maksud untuk pengawetan dan banyak ditemukan pada produk minuman berkarbon dioksida, salad buah-buahan, jelly dan lain-lain.

12. Antioksidan. Lemak dipergunakan secara luas dalam makanan dan oksidasi lemak menghasilkan penurunan kualitas aroma produk, yaitu menghasilkan bau yang tidak enak. Oksidasi lemak dapat dicegah dengan menghilangkan oksigen atau dengan menambahkan antioksidan sebagai BTM. Antioksidan yang penting, baik alami maupun sintetis, antara lain: tokoferol dan ester-ester asam askorbat.

13. Sekuestran (Chelating agents). Sekuestran diperlukan dalam pengolahan makanan untuk menstabilkan warna, aroma dan tekstur makanan. Beberapa kandungan alami makanan dapat berperan sebagai sekuestran antara lain asam-asam karboksilat (oksalat, succinic), asam-asam hidroksi (laktat, malat, tartarat, sitrat) asam-asam amino, peptida, protein dan porfirin.

14. Surface-Active Agents (surfaktan). Surfaktan digunakan untuk stabilisasi emulsi antara minyak dengan air, contoh pada proses pembuatan margarin, mayonnaise dan es krim, pada pembuatan roti digunakan untuk memperbaiki struktur remah-remah roti, pengembang volume produk dan mencegah retrogradasi pati (roti menjadi apek), dalam pembuatan coklat diperlukan untuk meningkatkan sifat reologi dan mencegah ”fat blooming”, sedangkan pada tepung instant dan ekstrak bumbu-bumbu berperan dalam pelarutan. Surfaktan dapat diperoleh secara alami dan sintetis. Surfaktan alami yang sering digunakan antara lain; lesitin, glikolipid dan saponin, sedangkan yang termasuk surfaktan sintetis antara lain: stearyl-2-lactylate, mono-, diacylglycerols dan ester-ester asam asetat, sitrat, tartarat dan laktatnya dan sebagainya.

15. Pengental, pembentuk gel dan penstabil. Sejumlah polisakarida dan bentuk modifikasinya, bahkan dalam konsentrasi yang rendah, dapat meningkatkan sistem viskositas, untuk membentuk gel, dan untuk menstabilkan emulsi, suspensi ataupun busa. Senyawa ini juga aktif mencegah kristalisasi (contoh dalam es krim), dan cocok untuk mengikat aroma ---sering diperlukan untuk makanan yang dikurangi kadar airnya (dehydrated food)---. Sifat-sifat tersebut menjadikan bahan tambahan polisakarida penting dalam proses pengolahan dan penyimpanan makanan. Diantara protein-protein, gelatin merupakan gel-forming agent yang digunakan secara luas dalam produk makanan.

16. Humektan. Beberapa polyols (1,2-propanediol, gliserol, mannitol, sorbitol) memiliki sifat higroskopis yang nyata dan berperan sebagai humektan, yaitu bahan tambahan untuk menjaga kelembaban makanan, kelembutan dan mencegah kristalisasi, sering dibutuhkan untuk produk permen. Ketika gliserol atau sorbitol ditambahkan ke dalam bubur sayur atau buah atau di dalam pembuatan makanan tepung lain sebelum tahap pengeringan akhir, produk dehydrated food akan memiliki sifat rehidrasi yang lebih baik.

17. Anticaking agents. Beberapa produk makanan, seperti garam, garam yang berasa (campuran bubuk bawang merah atau bawang putih dengan garam), tepung sayur dan buah, tepung sop dan saus dan baking powder, cenderung untuk mengeras menjadi gumpalan. Penggumpalan dapat dihindari dengan menambahkan sejumlah senyawa yang dapat menyerap air dan juga menyediakan lapisan pelindung hidrofobik. Senyawa anticaking antara lain: sodium-, potassium- dan calsium hexacyanoferrate (II), kalsium silikat, trikalsium phospat, magnesium silikat dan magnesium karbonat.

18. Pemutih. Pemutih umumnya digunakan dalam produksi tepung. Penghilangan yellow carotenoids dengan oksidasi dapat diperoleh dengan sejumlah senyawa yang tidak hanya dapat memutihkan tetapi juga memperbaiki baking quality dari tepung, diantaranya Cl2, ClO2, NOCl, NO2 dan N2O4. Enzim lipoksigenase juga memiliki aktivitas pemutihan yang efektif.

19. Clarifying agents. Dalam beberapa minuman seperti jus buah-buahan, kekeruhan dan pembentukan endapan dapat terjadi dengan melibatkan senyawa fenol, pektin dan protein. Hal ini dapat dikoreksi dengan (a) degradasi enzimatis partial dari pektin dan protein; (b) menghilangkan senyawa fenol dengan bahan penolong gelatin, polyamide atau tepung polyvinyl pyrroliodine, dan (c) menghilangkan protein dengan bentonite (aluminium silikat) atau tannin.

20. Propellants (Gas-gas pelindung). Makanan yang sensitif terhadap oksidasi dan atau kerusakan mikrobia dapat disimpan di dalam gas atau campuran gas (N2, CO2, CO, dan sebagainya; modified ataupun controlled atmosphere storage). Hal ini dapat memperpanjang umur simpan makanan. Makanan cair dapat dimasukkan dalam wadah yang diturunkan tekanan udaranya, jika diperlukan digunakan propellants, tidak digunakan untuk produk cream atau pasta (seperti cream cheese dan kecap).


Bahan Tambahan Yang Diijinkan dan Tidak Diijinkan untuk Digunakan dalam Makanan

Penggunaan BTM di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722/MenKes/Per/IX/1988. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa BTM yang diijinkan antar lain: antioksidan, antikempal, pengatur keasaman, pemanis buatan, pemutih tepung, pengemulsi, penstabil dan pengental, pengawet, pengeras, pewarna, penyedap rasa dan aroma, penguat rasa serta sekuestran. Sedangkan bahan tambahan yang tidak boleh digunakan dalam makanan antara lain: boraks (natrium tetraborat), formalin (formaldehid), minyak nabati yang dibromasi, kloramfenikol, kalium klorat (potassium chlorate), dietilpirokarbonat (DEPC), nitrofuranzone, p-phenetilkarbida, asam salisilat dan garamnya. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1168/MenKes/PER/X/1999 penggunaan rhodamin B (pewarna merah), methanyl yellow (pewarna kuning), dulsin (pemanis sintesis) dan kalsium bromat (pengeras) juga dilarang (Cahyadi, 2006) (ESR).

Pesan Kebaikan bulan ini:
Tambahkan cinta ketika menyiapkan dan menyajikan menu makanan keluarga anda !


Senin, 11 Mei 2009

MADU

Pendahuluan

Merebaknya berbagai macam penyakit akhir-akhir ini, sangat patut untuk diperhatikan, apa penyebabnya, bagaimana mencegahnya dan mengobatinya. Ada penyakit yang disebabkan oleh pola makan yang salah, pergaulan yang salah, gaya hidup yang salah dan seterusnya. Penyakit diabetes dan hipertensi, mungkin lebih banyak disebabkan oleh pola makan yang salah, sedangkan penyakit AIDS lebih cocok digolongkan sebagai penyakit yang disebabkan oleh pergaulan yang salah karena kasus AIDS kebanyakan ditemukan pada pelaku free sex dan pemakai narkoba. Lalu apa penyebab penyakit flu burung dan flu babi? Penyakit ini pada awalnya disebabkan karena sanitasi yang buruk pada pemeliharaan binatang baik unggas maupun babi, virus selanjutnya menyebar karena kebiasaan tidak mencuci tangan dan mandi dengan antiseptik yang dapat membunuh kuman setelah menyentuh binatang-binatang tersebut ataupun produk yang dihasilkannya. Untuk mencegah “penderitaan” akibat berbagai penyakit tersebut, maka sejak saat ini dan seterusnya, marilah kita tinjau kembali pola makan, pergaulan dan gaya hidup kita, sudah baikkah? Bagaimana kalau kita ataupun orang terdekat kita terlanjur menderita suatu penyakit? Adanya suatu penyakit mengharuskan kita untuk berikhtiar untuk mencari penyembuhannya baik melalui pengobatan medis, operasi, terapi akupunktur, obat-obatan herbal dan sebagainya. Yang tidak kalah pentingnya adalah mengelola hati supaya sabar dan ikhlas menerimanya. Penyakit, insyaAllah dapat menggugurkan dosa-dosa kita sepanjang kita ikhlas menerimanya. 

Pada edisi kali ini, kami mengajak Pembaca untuk mengenal madu lebah (honey), karena Al-Qur’an merekomendasikannya sebagai obat yang dapat menyembuhkan penyakit. Kami akan mengutip dalil dan sedikit menguraikan tentang sifat-sifat fisik dan komposisi unsur-unsur yang terdapat di dalam madu sehingga dapat menyembuhkan penyakit.



Referensi Al-Qur’an

QS. An-Nahl (16) ayat 68 – 69 menyebutkan ”Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, ”Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari Perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berfikir (Sebagaimana tertuang dalam Syaamil Al-Qur’an, Terjemah per kata oleh Departemen Agama RI, 2007).

M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah Volume 7, Cetakan ke VIII, Mei 2007 mengemukakan bahwa ayat diatas mengarahkan redaksinya kepada Nabi Muhammad SAW dengan menyatakan: Dan ketahuilah wahai Nabi agung bahwa Tuhanmu yang membimbing dan selalu berbuat baik, telah mewahyukan, yakni mengilhamkan kepada lebah sehingga menjadi naluri baginya bahwa: “Buatlah sebagaimana keadaan seorang yang membuat secara sungguh-sungguh, sarang-sarang pada sebagian gua-gua pegunungan dan di sebagian bukit-bukit dan pada sebagian celah-celah pepohonan dan pada sebagian tempat-tempat tinggi yang mereka, yakni manusia buat. Kemudian makanlah, yakni hisaplah dari setiap macam kembang buah-buahan, lalu tempuhlah jalan-jalan yang teolah diciptakan oleh Tuhanmu Pemeliharamu dalam keadaan mudah bagimu.

Dengan perintah Allah SWT kepada lebah yang mengantarnya memiliki naluri yang demikian mengagumkan, lebah dapat melakukan aneka kegiatan yang bermanfaat dengan sangat mudah, bahkan bermanfaat untuk manusia. Manfaat itu antara lain adalah senantiasa keluar dari dalam perutnya setelah menghisap sari kembang-kembang, sejenis minuman yang sungguh lezat yaitu madu yang bermacam-macam warnanya sesuai dengan waktu dan jenis sari kembang yang dihisapnya. Di dalamnya, yaitu pada madu itu terdapat obat penyembuhan bagi manusia walaupun kembang yang dimakannya ada yang bermanfaat dan ada yang berbahaya bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan dan kebesaran Allah bagi orang-orang yang berfikir.

Bagaimana proses terbentuknya madu secara ilmiah?

Madu dihasilkan oleh lebah madu. Lebah menghisap nektar dari kembang-kembang atau larutan manis lain yang ditemukan pada tanaman, menyimpan nektar dalam kantung madu, dan memperkayanya dengan substansi lebah sendiri untuk membuat perubahan-perubahan. Ketika lebah kembali ke sarang, mereka menyimpan nektar di dalam sisir-sisir lebah untuk penyimpanan dan pemasakan. Produksi madu dimulai segera setelah polen bunga, nektar dan honeydew dikumpulkan dan disimpan di dalam kantung lebah. Campuran bahan baku selanjutnya diberikan kepada lebah pekerja di dalam sarang untuk menyimpan di dalam sel individu yang berbentuk segi enam pada sisir-sisir lebah. Perubahan nektar menjadi madu di dalam sel melalui tahap-tahap sebagai berikut: penguapan air dari nektar, kemudian mengental, kadar gula invert meningkat melalui hidrolisis sukrosa oleh asam-asam dan enzim-enzim yang dihasilkan oleh lebah, sementara isomerisasi tambahan dari glukosa menjadi fruktosa terjadi di dalam kantung lebah, absorbsi protein dari tanaman dan lebah, dan asam-asam dari tubuh lebah, asimilasi mineral-mineral, vitamin-vitamin dan senyawa aroma yang berasal dari tanaman yang dimakan lebah, dan penyerapan enzim dari kelenjar ludah dan kantung madu lebah. Ketika kadar air madu menurun menjadi 16 - 19%, sel ditutup dengan tutup lilin dan pemasakan terus berlanjut, yang direfleksikan dengan berlanjutnya hidrolisis sukrosa oleh enzim invertase dan ditambah dengan sintesis gula-gula (Belitz and Grosch, 1987).

Sifat-sifat Fisik Madu

Densitas madu pada suhu 20oC tergantung pada kadar air dan kira-kira berkisar pada 14% sampai dengan 21%. Madu bersifat higroskopis (menyerap air) karenanya harus disimpan dalam wadah yang kedap air. Sebagian besar madu memiliki sifat-sifat sebagai Newtonian fluids. Beberapa jenis, seperti madu alfafa menunjukkan sifat thixotropic yang menunjukkan adanya kandungan protein-protein, ataupun menunjukkan sifat dapat membesar (seperti pada madu kaktus) yang disebabkan oleh adanya sejumlah dextran. Panas spesifik madu pada (20oC; 17,4% air) adalah 2,26J/g/oC. Karena madu merupakan konduktor panas yang buruk, maka pemanasan madu menggunakan microvawe merupakan alternatif yang paling baik. Pemanasan 1 liter madu selama 1 jam dari suhu 30 sampai dengan 55oC membutuhkan energi 25 kW.

Komposisi Madu

Madu secara esensial merupakan konsentrasi larutan gula invert encer, tetapi juga mengandung campuran yang sangat komplek yang terdiri dari karbohidrat lain, beberapa enzim, asam amino dan organik, mineral, senyawa aroma, pigmen (zat warna), lilin, polen dan lain-lain. Komposisi madu (dalam %) selengkapnya sebagai berikut: kadar air 17,2% (13,4 - 22,9%); fruktosa 38,2% (27,3 - 44,3%); glukosa 31,3% (22,0 - 40,8%); sakarosa 1,3% (0,3 - 7,6%); maltosa 7,3% (2,7 - 16%); gula-gula yang lebih tinggi 1,5% (0,1 - 8,5%); lain-lain 3,1% (0 - 13,2%); nitrogen 0,04% (0 - 0,13%); mineral (abu) 0,17% (0,02 - 1,03%); asam-asam bebas (free acids) 22 mequivalents/kg (6,8 - 47,2 mequivalents/kg); Lakton (Lactones) 7,1 mequivalents/kg (0 - 18,8 mequivalents/kg), Total asam 29,1 mequivalents/kg (8,7 - 59,5 mequivalents/kg); nilai pH 3,9 (3,4 - 6,1); Diastase-value (nilai α- dan β-amilase) 20,8 (2,1 - 61,2). Angka yang disebutkan merupakan nilai rata-rata, sedangkan angka yang di dalam kurung menunjukkan kisaran.

a. Air. Kadar air madu harus lebih kecil dari 20%. Madu dengan kadar air lebih tinggi akan rentan terhadap fermentasi ragi osmofilik. Fermentasi ragi dapat diabaikan ketika kadar air madu kurang dari 17,1%, sementara pada kadar air berkisar 17,1% - 20% fermentasi tergantung pada jumlah ragi osmofilik.

b. Karbohidrat-karbohidrat. Fruktosa (rata-rata 38%) dan glukosa (rata-rata 31%) merupakan gula utama di dalam madu. Monosakarida lain belum ditemukan. Terdapat lebih dari 20, di- dan oligosakarida yang telah teridentifikasi, terutama maltosa diikuti oleh kojibiose. Kadar sukrosa bervariasi tergantung tingkat kemasakan madu. Komposisi disakarida sangat dipengaruhi oleh tanaman darimana madu berasal, namun pengaruh daerah ataupun musim dapat diabaikan.

c. Enzim-enzim. Kebanyakan enzim utama di dalam madu adalah α-glukosidase, invertase atau sakarase, α- dan β-amilase (diastase), glukosa oksidase, katalase dan asam fosfatase.

d. Protein. Protein-protein madu sebagian berasal dari tanaman dan sebagian berasal dari lebah madu.

e. Asam-asam amino. Madu mengandung asam-asam amino bebas pada level 100mg/100 g padatan. Proline, ---mungkin berasal dari lebah---merupakan prevalent asam amino dan berkisar 50 – 85% dari fraksi asam amino. Berdasarkan rasio beberapa asam amino, dimungkinkan untuk mengidentifikasi geografis atau daerah asal madu.

f. Asam-asam organik. Secara prinsip, asam organik di dalam madu adalah asam glukonik, yang dihasilkan oleh aktivitas glukosa oksidase. Di dalam madu kadar asam glukonik berada dalam kondisi seimbang dengan kadar glukonolakton. Kadar asam terutama tergantung pada lamanya waktu yang dilewati antara pengumpulan nektar oleh lebah dan waktu ketika pengentalan akhir madu yang terjadi di dalam sel-sel yang terdapat pada sisir lebah. Aktivitas glukosa oksidase menurun sampai pada tingkat dapat diabaikan pada madu yang telah mengental. Asam-asam lain (dalam jumlah kecil) yang terdapat dalam madu diantaranya asetat, butirat, laktat, sitrat, maleat, malat dan asam-asam oksalat.

g. Senyawa aroma. Ada sekitar 120 senyawa volatil yang terdapat di dalam madu, dan lebih dari 80 yang telah diidentifikasi, diantaranya ester-ester dari asam-asam alifatik dan aromatic, aldehid, keton dan alkohol. Yang paling nyata adalah ester dari asam fenilasetat yang berperan dalam memberikan bau dan aroma tertentu pada madu. Adanya asam anthranilik merupakan ciri dari madu yang berasal dari bunga lemon dan lavender.

h. Pigmen (zat warna). Belum banyak diketahui tentang zat warna pada madu. Warna madu berasal dari senyawa-senyawa fenol dan dari hasil reaksi-reaksi pencoklatan non enzimatis antara asam-asam amino dan fruktosa.

Penyimpanan

Warna madu umumnya menjadi gelap, intensitas aroma menurun, kadar hidroksimetil furfural meningkat tergantung pada pH, lama waktu penyimpanan dan suhu (temperatur). Inversi enzimatis dari sukrosa juga berlanjut pada level yang rendah bahkan ketika madu telah mencapai dentitas terakhirnya. Madu harus dihindarkan dari kelembaban dan penyimpanan pada suhu dibawah 10oC. Temperatur terbaik yang digunakan untuk menyimpan madu berkisar pada 18 – 24oC.

Penutup

Setelah kita tahu bahwa Allah merekomendasikan madu untuk menyembuhkan penyakit, masihkah kita ragu untuk mencobanya? Apalagi ilmu pengetahuan telah berhasil mengungkap “rahasia” dibalik khasiat madu. Ternyata, ada begitu banyak zat yang terdapat di dalam madu yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Selain untuk membantu penyembuhan penyakit, madu juga bagus untuk menjaga stamina tubuh, menambahkan madu dalam minuman ataupun mengoleskannya pada roti adalah akan meningkatkan daya tahan tubuh. Akan lebih baik lagi jika madu dikonsumsi berbarengan dengan produk lebah lainnya seperti bee pollen, propolis dan royal jelly (ESR).

Pesan Kebaikan Bulan ini:

Manfaatkan waktu sehat untuk menggapai cita dan menolong sesama sebelum sakit menghampiri!


Minggu, 10 Mei 2009

PEREMPUAN DAN KEAMANAN PANGAN KELUARGA

Pendahuluan

Dewasa ini, peran produksi dan pengolahan pangan yang pada awalnya dipegang oleh perempuan sebagian besar telah diambil alih oleh produsen/industri pangan. Kondisi ini, di satu sisi menguntungkan kita karena tidak perlu mengeluarkan energi yang besar dalam menyiapkan pangan. Namun di sisi lain, kondisi ini menghawatirkan karena kita tidak bisa mengetahui dan mengontrol secara langsung bahan makanan yang dikosumsi oleh anggota keluarga. Kita tidak bisa mengetahui apakah bahan makanan yang mereka beli diolah secara bersih, menggunakan bahan-bahan yang aman, kandungan gizinya cukup, dan tidak mengandung bahan yang dilarang oleh hukum agama. Munculnya kasus-kasus keracunan dan pemalsuan bahan makanan , mengharuskan kita untuk terus-menerus belajar tentang pangan. Empat (4) masalah utama mutu dan keamanan pangan antara lain:

1. Beredarnya secara bebas aneka produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan mutu pangan (mengandung bahan tambahan pangan terlarang atau melebihi batas, mengandung cemaran kimia dan mikroba, pelabelan yang tidak memenuhi syarat, kadaluwarsa dan pemalsuan produk).

2. Tingginya kasus keracunan makanan baik yang dilaporkan maupun yang tidak dilaporkan sehingga tidak semua dapat diidentifikasi penyebabnya.

3. Rendahnya pengetahuan, ketrampilan dan tanggung jawab produsen pangan tentang mutu dan keamanan pangan terutama pada pelaku industri kecil/rumah tangga.

4. Rendahnya kepedulian konsumen terhadap mutu dan keamanan pangan sebagai akibat dari keterbatasan pengetahuan dan rendahnya daya beli.

Oleh karena itu salah satu upaya yang penting dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas adalah dengan meningkatkan pengetahuan kita tentang berbagai produk pangan yang dijual di pasaran serta cara mendeteksi bahaya suatu produk pangan. Dengan demikian kita dapat memutuskan secara cerdas dalam membeli dan mengkonsumsi produk pangan yang aman dan baik bagi seluruh anggota keluarga. Sebagai ibu rumah tangga kita harus memiliki budaya kritis terhadap berbagai produk makanan yang beredar di pasaran sehingga akan mendorong para produsen pangan untuk memproduksi produk mereka secara baik dan terstandarisasi serta mendorong pemerintah untuk lebih aktif melakukan tindakan pengawasan terhadap produk pangan yang beredar di masyarakat.

Produk pangan tak aman mengepung kita

Produksi dan peredaran pangan yang tidak aman akan mengakibatkan ancaman bagi kesehatan masyarakat, kecerdasan generasi muda, yang selanjutnya akan menurunkan daya saing bangsa. Dari berbagai jenis produk pangan yang beredar di masyarakat diperkirakan sebagian diantaranya tidak memenuhi persyaratan. Produk pangan tersebut umumnya dibuat menggunakan bahan tambahan pangan yang dilarang atau melebihi batas aman penggunaan; merupakan pangan yang tercemar bahan kimia atau mikroba; pangan yang sudah kadaluwarsa; pangan yang tidak memenuhi standar mutu dan komposisi serta makanan impor yang tidak sesuai persyaratan. Penggunaan bahan tambahan makanan pada makanan jajanan berada pada tingkat yang cukup menghawatirkan karena jumlah yang diperiksa sekitar 80%-nya tidak memenuhi persyaratan.

Penggunaan bahan tambahan yang tidak sesuai diantaranya adalah: (1) Pewarna berbahaya (rhodamin B. methanyl yellow dan amaranth) yang ditemukan terutama pada produk sirop, limun, kerupuk, roti, agar/jeli, kue-kue basah, makanan jajanan (pisang goreng, tahu, ayam goreng dan cendol). Dari sejumlah contoh yang diperiksa ditemukan 19,02% menggunakan pewarna terlarang; (2) Pemanis buatan khusus untuk diet (siklamat dan sakarin) yang digunakan untuk makanan jajanan. Sebanyak 61,28% dari contoh makanan jajanan yang diperiksa menggunakan pemanis buatan; (3) Formalin untuk mengawetkan tahu dan mie basah; dan (4) Boraks untuk pembuatan kerupuk, bakso, empek-empek dan lontong. Pada pengujian terhadap minuman jajanan anak sekolah di 27 propinsi ditemukan hanya sekitar 18,2% contoh yang memenuhi persyaratan penggunaan BTP, terutama untuk zat pewarna, pengawet dan pemanis yang digunakan sebanyak 25,5% contoh minuman mengandung sakarin dan 70,6% mengandung siklamat.

Pestisida, logam berat, hormon, antibiotika dan obat-obatan lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi pangan merupakan contoh cemaran kimia yang masih banyak ditemukan pada produk pangan, terutama sayur, buah-buahan dan beberapa produk pangan hewani. Sedangkan cemaran mikroba umumnya banyak ditemukan pada makanan jajanan, makanan yang dijual di warung-warung di pinggir jalan, makanan katering, bahan pangan hewani (daging, ayam dan ikan) yang dijual di pasar serta makanan tradisional lainnya. Hasil pengujian di 8 Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi menemukan 23,6% contoh makanan positif mengandung bakteri Escheresia coli, yaitu bakteri yang digunakan sebagai indikator sanitasi. Dalam pelabelan produk pangan, dari sejumlah contoh label yang diperiksa sebanyak 27,30% - 26,76% tidak memenuhi persyaratan dalam hal kelengkapan dan kebenaran informasi yang tercantum dalam label (maka tidak mengherankan jika saat ini ditemukan kasus dendeng babi bergambar sapi dan berlabel halal). Sedangkan dari sejumlah contoh iklan yang diperiksa terutama karena memberikan informasi yang menyesatkan (mengarah ke pengobatan) dan menyimpang dari peraturan periklanan. Produk pangan kadaluwarsa terutama diedarkan untuk bingkisan atau parcel Hari Raya/Tahun Baru. Dari sejumlah penjual parcel yang diperiksa sekitar 33,22%-43,57% menjual produk kadaluwarsa.

Peredaran produk pangan yang tidak memenuhi standar mutu dan komposisi masih banyak pula ditemukan. Dari sejumlah contoh garam beryodium yang diperiksa sekitar sebanyak 63,30%-48,73% contoh tidak memenuhi persyaratan kandungan KIO3.

Produk pangan impor yang tidak memenuhi persyaratan masih banyak yang beredar di pasaran. Survei menunjukkan 69,2% produk tidak mempunyai nomor ML (izin peredaran dari Departemen Kesehatan) dan 28,1% tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa. Ditemukan pula sayuran dan buah-buahan impor yang mengandung residu pestisida yang cukup tinggi serta mikroba dalam jumlah dan jenis yang tidak memenuhi persyaratan pada produk pangan hewani.

Menyiapkan Makanan Yang Aman, Baik dan Halal Bagi Keluarga

Makanan adalah bagian penting dari kehidupan sebuah keluarga. Kegiatan menyiapkan makanan adalah kegiatan yang bukan hanya menyangkut kebutuhan fisik bagi anggota keluarga, melainkan juga kegiatan yang erat kaitannya dengan cinta, kasih sayang, emosi keluarga dan kesehatan. Oleh karena itu sepanjang denyut nadi kehidupan keluarga masih ada, selama itu pula kegiatan menyiapkan makan tetap harus dilakukan oleh anggota keluarga. Maka apapun yang terjadi, kita tetap harus bisa menikmati makanan, hanya saat ini kita butuh pengetahuan dan ketelitian dalam menyiapkan makanan bagi seluruh anggota keluarga.

Dalam menyiapkan makanan kita bisa saja menggunakan bahan olahan siap santap, atau kita memproses sendiri makanan dari bahan mentah hingga siap saji. Saat anda membeli bahan makanan siap santap di supermarket atau warung, hendaklah memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Teliti kandungan bahan makanan yang terkandung dalam label, jika terlalu banyak komponen pengawet, perasa atau pewarna sebaiknya jangan dikonsumsi.

2. Teliti apakah ada ijin dari BPOM dengan nomor seri tertentu, juga akan lebih baik jika produk tersebut dilengkapi dengan informasi halal yang berasal dari Majelis Ulama Indinesia (label berbentuk lingkaran, dengan tulisan halal (arab) dan disekelilingnya ada tulisan Majelis Ulama Indonesia. Label ini dikeluarkan oleh LPPOM MUI yang memiliki standard ketat dalam pemeriksaannya.

3. Cek tanggal produksi dan kedaluwarsa produk. Jangan membeli produk kedaluwarsa.

Jika ibu membeli makanan siap saji dari warung/rumah makan/bakery maka pastikan untuk menanyakan hal-hal sebagai berikut :

1. Ada tidaknya olahan haram yang dimasak di rumah makan tersebut (misalnya babi, ular dan sebagainya). Jika ada maka sebaiknya dihindari karena meskipun anda memesan daging non babi, kita tidak bisa menjamin penggunaan peralatannya atau mungkin saja minyak bekas dipakai menggoreng daging yang tidak halal dipakai kembali untuk memasak makanan yang lain.

2. Untuk restoran jepang sebaiknya tanyakan apakah mereka menggunakan jenis arak yang memabukkan. Jika ya sebaiknya tinggalkan. Dewasa ini ada restoran Jepang yang telah mendapat label halal dari MUI, jadi sebaiknya kita lebih berhati-hati.

3. Jika anda membeli bakso, pangsit, mie ayam di pedagang kaki lima, tanyakan apakan mereka menggunakan daging halal dengan sembelihan yang halal pula. Meskipun hal ini belum bisa menjamin kehalalan makanan yang dijual namun setidaknya anda sudah mendidik para produsen untuk lebih berhati-hati dalam memproses produk makanan yang mereka jual. Jika anda ragu-rau, lebih baik ditinggalkan.

4. Jika anda memesan makanan di katering untuk sebuah acara, pastikan bahwa pihak katering menyiapkan bahan makanan segar dan tidak mengolahnya dalam jangka waktu lebih dari 12 jam dari sampai saat penyajian. Cek terlebih dahulu nasi bungkus atau nasi kotak yang akan disajikan, jika ada indikasi bau atau basi, jangan dibagikan. Penundaan waktu memasak pada udang, dan aneka jenis daging bisa berbahaya karena kemungkinan sudah adanya bakteri yang tetap tahan meski bahan telah dimasak.

Perlu diketahui bahwa keracunan makanan seringkali disebabkan oleh bakteri dari makanan yang ditanganani, disimpan atau dimasak kurang sempurna. Makanan tersebut mungkin saja tampak normal dari segi penampilan, rasa ataupun baunya.

Jika anda menyiapkan sendiri makanan bagi keluarga dari bahan mentah, maka hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Selalu cuci bersih (dengan air mengalir) seluruh bahan yang dibeli sebelum disimpan di kulkas.

2. Penyimpanan ikan, udang, daging hendaklah menggunakan wadah tertutup atau dibungkus alumunium foil/plastik yang bersih untuk mencegah kontaminasi bakteri atau penyebaran bau yang kurang sedap. Berikut adalah jenis-jenis bahan makanan yang disukai oleh bakteri : daging sapi, daging ayam, susu dan olahannya, telur, makanan laut, nasi, pasta.

3. Daging, ikan dan telur harus dimasak hingga matang sebelum dikonsumsi. Jika anda memasak sayuran setengah matang atau mengkonsumsi sayuran mentah, pastikan sayuran sudah dicuci bersih. Pemanasan sesaat pada sayuran tetap disarankan untuk mencegah mikroba merugikan yang mungkin masih terikut pada sayuran.

4. Jika anda penggemar jus, lakukan pasteurisasi sederhana dengan merendam botol jus yang telah dibuat pada air bersuhu 70oC selama beberapa menit sebelum disimpan. Jangan lupa mencuci buah dengan air mengalir sebelum diolah menjadi jus.

5. Potonglah kuku, jangan menggaruk kepala, gunakan celemek saat memasak, agar mikroba dari tubuh tidak menular ke makanan.

6. Bubuhi masakan anda dengan rasa cinta yang besar bagi keluarga, jangan lupa berdoa agar makanan yang disiapkan berguna bagi seluruh anggota keluarga.

Penutup

Setiap tahun selalu terjadi kasus keracunan makanan yang menyebabkan kematian atau diare akut masal yang membahayakan kesehatan jiwa terutama di kalangan anak-anak dan lansia. Pada tahun 1994/1995 misalnya terdapat 1.552 orang menderita sakit dan 25 orang meninggal, sedangkan tahun 1995/1996 dilaporkan sebanyak 30 kasus dengan 92 orang menderita dan 13 orang meninggal. Diperkirakan jumlah kasus yang dilaporkan ini masih sangat rendah dibandingkan keadaan sebenarnya yang terjadi. WHO (1998) memperkirakan perbandingan antara kasus keracunan makanan yang dilaporkan dan yang sebenarnya terjadi adalah 1 : 10 untuk negara maju dan 1 : 25 untuk negara yang sedang berkembang. Ini berarti keracunan makanan yang pada umumnya diakibatkan oleh kelalaian dalam menjaga kebersihan makanan saat menyiapkan makanan merupakan permasalahan serius yang harus mendapat perhatian kita semua. Sebagai perempuan, kita memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan pangan keluarga dengan menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai nutrisi pangan, bahan tambahan pangan, cara menyiapkan pangan yang baik serta cara bijak dalam mengkonsumsi produk-produk olahan bagi seluruh anggota keluarga kita (SAM/ESR).

Pesan Kebaikan bulan ini:
Cara bijaksana untuk mensyukuri hidup adalah dengan memanfaatkannya  untuk menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA


TAHUN BARU, BACK TO AL QUR’AN, RAIH KEBAHAGIAAN!

Pendahuluan

Waktu terus berputar, hari terus berganti dan tibalah kita di Tahun Baru 1430 Hijriyah yang jatuh hampir bersamaan dengan Tahun Baru 2009 Masehi. Apa itu artinya? Tidak salah lagi, usia kita semakin bertambah sekaligus pertanda bahwa ajal kita semakin mendekat. Pembaca, marilah kita mawas diri, bertanya kepada diri sendiri, sudahkah akhak kita sesuai dengan yang diteladankan oleh Rasulullah SAW. Bagaimanakah akhlak Rasulullah SAW? Aisyah RA ketika ditanya perihal tersebut menjawab bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah akhlak Al Qur’an, lalu beliau membaca QS. Al Mu’minύn ayat 1 sampai dengan 10 ---ayat-ayat tersebut menguraikan tentang sifat-sifat orang mukmin. Oleh karena itu marilah kita memanfaatkn momen tahun baru ini untuk memperbaiki diri sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, selagi umur masih melekat di badan. 

Saudaraku, setujukah anda kalau kita mengisi tahun baru ini dengan semangat baru, semangat untuk meraih kebahagian! Bagaimanakah caranya? Allah SWT telah memberikan tuntunan dalam QS. Al Mu’minύn. Dalam surat tersebut diuraikan tentang sifat-sifat orang mukmin yang berimplikasi langsung terhadap kebahagiaan. M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al Mishbah Volume 9 cetakan VIII, Juli 2007 membahas secara detil kaitan mengenai hal tersebut. Raih kebahagian, back to Al Qur’an!

Definisi

Orang mukmin adalah orang yang telah mantap imannya,

Sifat-sifat Al Mu’minύn

1. Sholatnya khusyu’. QS. Al Mu’minύn 23 ayat 1-2: “Sesungguhnya telah beruntunglah orang-orang mukmin (yaitu) mereka yang khusyu’ dalam sholatnya”. Khusyu’ merupakan upaya menghadirkan kebesaran Allah SWT di dalam benak ketika kita sedang sholat. Ulama fiqih memandang kewajiban sholat dan khusyu’ yang ditetapkan Allah SWT dapat diibaratkan dengan kehadiran kita dalam sebuah pameran lukisan. Dari keseluruhan yang menghadiri pameran tersebut terdapat beberapa tingkatan. Ada yang hadir tanpa mengerti sedikitpun --- apalagi menikmati keindahan lukisan; ada yang tidak mengerti tetapi berusaha mempelajari dan bertanya; ada lagi yang mengerti dan menikmatinya; dan ada pula yang demikian paham dan menikmati, sehingga terpukau dan terpaku, tidak menyadari apa yang terjadi di sekelilingnya bahkan jika ada yang menyapanya. Orang mukmin yang khusyu’ dalam sholatnya akan berpembawaan tenang dan rendah hati sehingga kehadirannya akan menyenangkan orang-orang di sekitarnya, hal ini akan berimplikasi kepada terciptanya ketenteraman masyarakat dan kebahagian bagi diri sendiri karena tidak memiliki konflik dengan orang lain.

2. Tidak mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat. QS. Al Mu’minύn 23 ayat 3: “Dan mereka yang terhadap al-laghw adalah orang-orang yang tidak acuh”. Al laghw berasal dari lagha yang berari batal, yakni sesuatu yang seharusnya tidak ada. Ini berbeda antara satu waktu dengan waktu lainnya, sehingga bisa saja suatu ketika ia dinilai tidak berfaedah sehingga menjadi laghw, dan di kali lain ia berfaedah. Menegur kekeliruan adalah baik, namun menegur kekeliruan saat khatib Jumat menyampaikan khutbahnya dinilai oleh Rasul SAW sebagai laghw (sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan). Laghw sebenarnya masuk dalam kategori mubah, yakni sesuatu yang tidak terlarang, tetapi tidak ada kebutuhasn atau manfaat yang diperoleh ketika melakukannya. Banyak sekali aktivitas, ucapan, perhatian dan perasaan yang dapat termasuk dalam kategori laghw. Namun perlu dicatat bahwa hal ini tidak berarti seorang mukmin harus selalu serius, tidak mengenal senyum atau canda, yang tidak boleh adalah membuat lelucon yang melengahkan kita dari tugas. Menurut isteri beliau Aisyah ra., “Rasulullah SAW adalah seorang yang sering tersenyum dan tertawa, bahkan tertawa sampai terlihat gigi geraham beliau ---walau tidak terbahak--- dan tidak mengucapkan kecuali yang haq.’’ Menurut riwayat, suatu ketika ada seorang wanita tua datang kepada beliau memohon didoakan agar masuk surga, maka beliau bersabda: “ Surga tidak dimasuki oleh wanita tua”. Wanita tersebut kelihatan tkecewa, dan ketika itu Rasul SAW tersenyum dan membacakan kepadanya firman Allah: “Sesungguhnya Kami jadikan mereka dengan langsung. Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya, untuk kelompok kanan (penghuni surga)” (QS. AL-Wâqi’ah (56): 35 - 38).

3. Membayar zakat dengan sempurna. QS. Al Mu’minύn 23 ayat 4: “Dan mereka yang menyangkut zakat adalah pelaksana-pelaksana”. Manusia hampir tidak luput dari mengerjakan laghw, karena menghindarinya bukanlah perkara yang mudah. Jika membayar fidyah dapat membebaskan kita dari ucapan sumpah yang dibatalkan, maka melalui zakat, infak dan sedekah dapatlah membebaskan manusia dari dosa atau kekeliruan karena melakukan al laghw. Kata zakâh dari segi bahasa berari suci dan berkembang. Ini karena menafkahkan harta mengantar kepada kesuciannya dan kesucian jiwa penafkah, selain itu juga menjadi penyebab bagi pemngembangan harta tersebut. Iman yang mantap akan mendorong penyandangnya untuk menafkahkan sebagian hartanya, dan ini dapat mengantar masyarakat menikmati kecukupan bahkan kebahagian yang juga akan ikut berperan dalam kebahagiaan pemberi, karena kesempurnaan kebahagiaan seseorang adalah keberadaannya di tengah masyarakat yang bahagia. Zakat, infak dan sedekah dapat mempererat hubungan sosial, sehingga masing-masing anggota masyarakat merasakan dan bertanggung jawab atas derita yang dialami oleh anggota lainnya. Hal ini lebih lanjut akan berdampak pada terkikisnya dengki dan iri hati (baca QS. Muhammad (47) : 36 – 37).

4. Memelihara kemaluan. QS. Al Mu’minύn 23 ayat 5 - 7: “Dan mereka menyangkut kemaluan mereka adalah pemelihara-pemelihara kecuali terhadap pasangan-pasangan mereka atau budak wanita yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidaklah dicela. Barang siapa mencari dibalik itu, maka mereka itulah pelampau-pelampau batas”.

Dalam upaya penyucian jiwa manusia, yang pertama dan utama untuk disucikan adalah alat kelamin, karena perzinahan adalah puncak kebejatan moral serta perusakan generasi dan masyarakat. Dari segi sosial, zina dapat menyebabkan tidak diketahuinya aslaa keturunan anak secara pasti. Sedangkan dari segi kesehatan, zina dapat menyebabkan penyakit gonore, raja singa, luka, AIDS, cacat ataupun kematian pada bayi yang dilahirkan. Dari segi kesehatan mental, zina termasuk homoseksual dapat menimbulkan perasaan bersalah dan berdosa yang pada akhirnya dapat berakibat pada lemahnya syaraf. Makna pemeliharaan dalam konteks ayat diatas meluas sehingga mencakup tuntunan Nabi SAW agar memilih pasangan yang tepat dan baik, tidak berdasar kecantikan dan ketampanan saja. “Pilihlah tempat kamu meletakkan nuthfah kamu, karena gen itu berpengaruh” demikian pesan Nabi Muhammad SAW.

5. Memelihara amanat dan perjanjian. QS. Al Mu’minύn 23 ayat 8: “Dan mereka yang terhadap amanat-amanat mereka dan perjanjian mereka adalah pemelihara-pemelihara”. Amanat yang berada dalam pundak kita meliputi 4 aspek. Pertama, antara manusia dengan Allah, seperti aneka ibadah dan nazar; Kedua, antara seseorang dengan orang lain, seperti titipan, rahasia, dll.; Ketiga, antara kita dengan lingkungan, menyangkut pemeliharaannya agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang; Keempat, amanat dengan diri sendiri, misalnya menyangkut kesehatan. Memelihara pernikahan termasuk dalam kategori menjaga amanat dan perjanjian.

6. Memelihara sholat. QS. Al Mu’minύn 23 ayat 9: “Dan mereka menyangkut sholat-sholat mereka selalu memelihara (nya)”. Ibadah sholat merupakan amanah dari Allah yang harus dipelihara pelaksanaannya pada waktu yang telah ditetapkan dilengkapi dengan rukun dan sunnah-sunnahnya. Sholat yang benar dan baik akan menjauhkan pelakunya dari sifat keji dan munkar, sehingga tidak melakukan hal-hal buruk yang dapat merugikan diri sendiri, masyarakat dan alam sekitarnya. Hal ini akan mengantar kepada terbangunnya masyarakat yang tertib dan damai sehingga para anggotanya dapat meraih kebahagiaan.

Orang mukmin dijanjikan Allah menjadi pewaris surga firdaus, sebagaimana firmannya dalam QS. Al Mu’minύn 23 ayat 10 – 12: Mereka itulah pewaris-pewaris, orang-orang yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka di dalamnya adalah orang-orang yang kekal” (ESR).

Pesan Kebaikan Bulan Ini:  
Kebahagian sejati hanya dapat diraih jika kita peduli dan berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita.


PEMBELAJARAN IBADAH PADA ANAK

Pendahuluan

Anak-anak dilahirkan ke dunia bagai kertas putih. Orang tua, pendidik, dan masyarakatlah yang menentukan warnanya. Fase lima tahun pertama pada anak adalah fase-fase emas dalam kehidupan seorang anak. Kesalahan metode mendidik pada fase ini akan berakibat sangat fatal bagi kehidupan mereka di kelak kemudian hari. Di bulan haji ini, patutlah kita mengingat kembali bahwa dalam ritual ibadah haji kita diajak mengasah kepekaan terhadap sesama dan alam sekitar. Untuk itu kami mengajak pembaca untuk mendidik anak-anak kita ---biologis dan sosiologis--- agar menjadi generasi yang islami.

Pembebanan hukum Ibadah bagi kaum muslimin mulai dilakukan ketika usia baligh, namun Rosululloh mengajarkan proses habituasi (pembiasaan) pelaksanaan hukum-hukum Ibadah sejak usia dini. Berikut adalah contoh-contoh hadis nabi yang berkaitan dengan hal tersebut:

1. “Suruhlah anak-anak kamu bersembahyang pada usia tujuh tahun, dan pukullah dia jika tidak mau bersembahyang pada usia sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidurnya”.

2. “Ajarkanlah anak-anak kamu tiga perkara : mencintai nabi kamu, mencintai keluaganya dan mencintai Al-Qur’an. Para pembaca Al-Qur’an itu berada di sisi Arsy Allah bersama-sama para Nabi pada hari tiada naungan, selain naungan Allah saja”.

3. Berkata saad bin Abi Waqqas : ”Kami mengajarkan anak-anak kami sejarah perjuangan rasululloh SAW sebagaimana kami mengajar mereka membaca Al-Qur’an.

Abdullah Nashih Ulwan (seorang pakar pendidikan dalam Islam) mengatakan bahwa anak-anak itu dilahirkan bersih fitrahnya, maka bergantung ayah bundalah untuk memberikannya warna. Jika anak-anak itu dibesarkan dalam rumah yang dengan suasana keislaman, maka ke arah itulah kelak ia dicitrakan. Jika anak-anak dibesarkan di rumah yang jauh dari nilai-nilai Islam dan penuh dengan kerusakan maka ke arah itu pulalah kelak anak-anak itu terbentuk. Jadi anak-anak yang sholeh itu tidak lahir begitu saja. Ia perlu suasana, nuansa, dan pembiasaan yang baik sedari kecil dilingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.

Untuk anak-anak usia play group dan taman kanak-kanak, tujuan utama pembelajaran Ibadah bagi mereka adalah proses pengenalan dan pembiasaan awal. Dalam hal ini kita tidak boleh memaksa dan menekan mereka. Memberikan ancaman-ancaman selama proses belajar berlangsung juga bukan sesuatu hal yang dianjurkan. Mengajarkan ibadah pada anak-anak usia play group dan taman kanak-kanak harus menggunakan metode-metode yang kreatif dan menyenangkan agar tujuan proses pembelajaran tercapai dengan baik. Untuk itu kita haruslah memiliki sifat-sifat asasi sebagai berikut :

1. Ikhlas. Kita hendaknya menjadikan ridlo Allah sebagai satu-satunya tujuan (lihat Al-Qur’an 98:5; 19:110).

2. Taqwa. Harus selalu diingat bahwa Allah senantiasa melihat perbuatan kita. Sehingga kita harus menjaga diri kita dari perbuatan keji dan mungkar. (lihat Al-Qur’an 3:102; 33:70 ; 59:18; 22:1; 62:2-3).

3. Berilmu. Kita harus memahami pokok-pokok pendidikan dalam Islam, mematuhi hukum halal dan haram, mengetahui prinsip-prinsip etika Islam dan mengetahui kaidah-kaidah syariat Islam.

4. Santun. Sikap santun ini akan menghiasi perilaku dengan akhlak yang terpuji dan terjauh dari sifat-sifat tercela. Bagi kita kesantunan merupakan keutamaan spiritual dan moral yang paling besar. Simak Al-Qur’an 7:199; 42:43; 41:43.

5. Memiliki rasa tanggung jawab. Kita harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar dalam meletakkan dasar-dasar keimanan pembentukan akhlak mulia, jasmani yang sehat dan kuat, serta ruhani yang baik. Rasa tanggung jawab ini akan mendorong kita untuk senantiasa mengarahkan, membiasakan dan melatihkan hal-hal yang baik pada anak-anak di sekitar kita.

Metodologi Pendidikan Ibadah Pada anak Usia dini

Pendidikan Ibadah pada anak-anak usia dini harus dilakukan dengan penuh kasih sayang, menyenangkan dan tanpa unsur paksaan. Beberapa metode yang bisa diterapkan dalam proses pendidikan Ibadah pada anak usia dini adalah :

1. Pendidikan dengan keteladanan. Metode ini paling meyakinkan keberhasilannya dalam mempersiapkan dan membentuk moral , spiritual dan kehidupan social anak. Orang dewasa (ayah/ibu/guru/kakek/ nenek/kakak/paman/bibi) bagi anak-anak usia Taman Kanak-kanak adalah idola dalam kehidupan mereka. Anak-anak usia tersebut adalah peniru-peniru ulung semua perilaku idolanya. Maka keteladanan menjadi kunci utama keberhasilan proses pendidikan. Jika idola mereka adalah seorang yang berjiwa jujur, berakhlak mulia, dapat dipercaya, berani dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang agama maka anak-anak di sekitarnyapun akan meneladani karakter-karakter itu. Singkat kata, kita haruslah selalu mengasah dan mendidik diri sendiri agar memiliki akhlak Al-Qur’an, agar siap menjadi teladan yang baik bagi anak-anak di sekitarnya.

2. Pendidikan dengan kebiasaan. Anak-anak diciptakan dengan fitrah tauhid murni, agama yang lurus,dan iman kepada Allah. Maka proses pembiasaan dan pendidikan yang baik akan membantu anak-anak tersebut menemukan fitrahnya yakni tauhid yang murni, budi pekerti mulia, dan etika agama yang lurus.

Beberapa sabda Rosul berkaitan dengan hal tersebut :

a. Tidaklah ada pemberian yang lebih baik dari seorang ayah kepada anaknya selain daripada akhlak yang mulia.

b. Ajarilah anak-anak dan keluargamu kebaikan dan didiklah mereka.

Pada anak-anak usia dini, proses pembiasaan hendaklah dilakukan secara konsisten. Hal ini penting untuk melatihkan kedisiplinan pada mereka. Kita harus memiliki perencanaan yang matang mengenai hal-hal apa saja yang akan diberikan kepada anak-anak selama jangka waktu tertentu. Pembiasaan merupakan upaya praktis dalam pembentukan moral dan karakter anak. Beberapa contoh dalam mengajarkan dan membiasakan prinsip-prinsip kebaikan kepada anak-anak.

a. Sabda Rosul ”Ajarkanlah kepada anak-anak kalian kata-kata pertama dengan “La ila ha ilalloh”. Ini merupakan segi teoritiknya, dalam kehidupan keseharian anak-anak, kita berkewajiban untuk mengenalkan Allah sebagi pencipta, sifat-sifat Allah, dan benda-benda ciptaan Allah. Mengajak anak-anak mengenal alam semesta, mengagumi ciptanNya juga merupakan sesuatu yang bisa dilakukan untuk mengenalkan konsep keimanan secara menyenangkan pada anak-anak.

b. Rosul memerintahkan kepada kita untuk membiasakan anak-anak memahami dan mengerjakan rukun-rukun sholat ketika mereka berumur tujuh tahun.

c. Rosul memerintahkan kepada kita agar membiasakan anak-anak dengan hukum halal dan haram sejak kecil. Dan suruhlah anak-anakmu mentaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah, maka itu adalah penjagaan mereka dari api neraka”.

Yang harus diingat adalah bahwa dalam mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anak haruslah menggunakan kata-kata yang baik untuk mendorong mereka mengerjakan perintah-perintah Allah dengan senang hati. Kita dapat menggunakan metode pengenalan berbagai konsep dengan cara yang menyenangkan hati seperti bernyanyi, bersyair atau bercerita. Bisa juga dengan menggunakan aneka permainan yang menarik hati anak-anak.

3. Pendidikan dengan nasehat. Nasehat yang baik dengan tutur kata yang lemah lembut, dapat menyadarkan anak-anak tentang hakekat sesuatu dan mendorongnya untuk memiliki budi pekerti yang luhur, berakhlak mulia dan teguh pada prinsip-prinsip Islam. Al-Qur’an penuh dengan ayat-ayat yang menjadikan metode nasehat-nasehat sebagai dasar dakwah, jalan menuju perbaikan individu, dan memberi peunjuk yang mengantarkan kepada kebenaran. Al-Qur’an juga sarat dengan cerita-cerita indah tentang nabi-nabi terdahulu, orang-orang mulia atau contoh tentang mereka yang ingkar sebagai suatu cara untuk memberikan nasehat kepada manusia yang membacanya. Baca dan resapi Al-Qur’an 31:13-17;34:46-49;25:63-77;2:177;4:36-38;17:23-28.

4. Pendidikan dengan memberikan perhatian. Kita haruslah mencurahkan, memperhatikan, dan senatiasa mengikuti perkembangan setiap anak di sekitar kita. Kita juga harus mengetahui latar belakang kehidupan anak-anak tersebut, sehingga bisa memahami dan bersikap bijaksana dalam menghadapi mereka.

5. Pendidikan dengan pujian. Jangan lupa untuk memberikan pujian dengan tulus jika anak-anak mampu mengerjakan hal-hal baik seperti yang kita teladankan. Hal ini penting untuk menumbuhkan motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri mereka. Tidak diperbolehkan mencela kesalahan mereka saat melakukan suatu kegiatan, kita harus mengarahkan mereka dengan arif dan bijaksana. Hukuman kepada anak-anak diperlukan sebagai sarana untuk untuk mengingatkan mereka, terhadap kesalahan dan pelanggaran yang mereka lakukan. Hukuman tidak boleh digunakan sebagai sarana pelampiasan emosi kemarahan, hukuman harus bersifat konstruktif, bijaksana, adil dan sesuai dengan kondisi jiwa dan psikologi anak-anak. Tidak diperbolehkan memberikan hukuman fisik kepada anak-anak (mencubit, memukul, menempeleng dan sebagainya) juga tidak diperbolehkan memberikan hukuman yang mempermalukan mereka.

Ibadah-ibadah keseharian yang harus sudah mulai diperkenalkan kepada anak-anak sejak usia dini antara lain adalah sholat, berdoa, berpuasa, zakat dan sedekah, bahkan ibadah haji. Tentu saja metode pendekatan yang digunakan adalah metode yang sesuai dengan psikologi anak-anak dengan menjauhkan unsur-unsur pemaksaan dan mendisain prosesnya dalam nuansa yang gembira dan menyenangkan. Untuk itu kreativitas Ibu guru menjadi salah satu keberhasilan proses ini (SAM/ESR).

Pesan Kebaikan Bulan Ini:

Cintailah anak-anak dengan memberikan pendidikan dan teladan yang baik! 

TANAMAN YANG BERMANFAAT BAGI KESEHATAN

A. Pendahuluan

   Musim penghujan telah tiba, musim pengharapan akan disuburkan-NYA bumi dan ditumbuhkan-NYA aneka tanaman. Datangnya musim penghujan merupakan petunjuk bagi petani untuk bergegas mengolah tanah, menebar benih dan bermunajat pada Sang Pemberi Kehidupan agar memakmurkan sawah dan ladang mereka. Jangan ketinggalan pembaca, marilah kita manfaatkan lahan pekarangan di sekitar rumah untuk menumbuhkan tanaman buah-buahan, sayuran, obat-obatan dan aneka jenis bunga. Tidak memiliki pekarangan? Pembaca tidak perlu khawatir karena anda dapat menggunakan polibag (kantong plastik) atau paralon untuk menanam. Memandangi hijaunya tanaman dan semaraknya bunga akan menyejukkan hati dan menumbuhkan rasa syukur di dalam diri. Apalagi kalau kita menanam tanaman yang berkhasiat obat dan menjaga kebugaran tubuh, maka kita tidak perlu lagi khawatir harus menyediakan anggaran belanja yang besar untuk menjaga kesehatan badan kita. Jadi, anda tidak perlu lagi mengeluarkan uang puluhan, bahkan ratusan ribu untuk membeli produk-produk bermerk luar negeri untuk menjaga kesehatan.  

Seiring dengan merebaknya konsep kembali ke alam (back to nature) di kalangan masyarakat kita, maka beragam produk luar negeri yang mengatasnamakan kesehatan booming di pasaran. Dampaknya, masyarakat seringkali kurang bijaksana dalam membelanjakan uangnya. Sebagai contoh, ada produk luar negeri yang mengiklankan diri seperti ini, mengkonsumsi produk tersebut sama dengan memakan 3 kg sayuran. Tahukah anda berapa harga jual produk tersebut? Lebih dari Rp. 170.000,- pembaca. Sekarang, bandingkan harga produk tersebut dengan harga 3 kg sayuran di pasar tradisional, seperti wortel, bayam atau buncis, pastilah tidak jauh dari angka Rp. 10.000,-. Kami tidak mengajak pembaca untuk mengabaikan kesehatan, namun sudah selayaknya kita membelanjakan uang yang kita peroleh dengan susah payah sebijaksana mungkin. Kini saatnya kita cermati kembali manfaat tanaman di sekitar rumah kita. Banyak sekali tanaman yang sering kita temui merupakan bahan baku obat-obatan, kosmetika ataupun penghasil aroma untuk relaksasi. Saat ini berbagai jenis tanaman non-edible diyakini merupakan sumber-sumber kimiawi alamiah penghasil berbagai zat yang dapat mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit.

B. Kajian Al-Qur’an

QS. Al-Ma’idah (5) Ayat 88 berbunyi: “Dan makanlah yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepada kamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu terhadap-NYA adalah mu’minύn.” Sedangkan dalam QS. An-Nahl (16) Ayat 114 redaksinya berbunyi: Maka makanlah dari apa yang direzekikan Allah kepada kamu dalam keadaan halal lagi baik; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-NYA saja menyembah.

Perintah Allah yang tertuang dalam ayat-ayat di atas menghasilkan makna larangan dan perintah bolehnya memakan segala yang halal. Dan, makanlah makanan yang halal, yakni yang bukan haram lagi baik, lezat, bergizi dan berdampak positif bagi kesehatan dari apa yang Allah telah rezekikan kepada kamu, dan bertakwalah kepada Allah dalam segala aktivitas kamu yang kamu terhadapnya adalah mu’minύn, yakni orang-orang yang mantap keimanannya. Yang dimaksud dengan kata makan pada ayat ini, adalah segala aktivitas manusia. Ayat-ayat tersebut memerintahkan untuk memakan yang halal lagi baik. Ketika menafsirkan QS. Al-Baqarah (2) Ayat 68 M. Quraish Shihab sebagaimana tertuang dalam Tafsir Al-Mishbah Volume 3, Cetakan ke X, Januari 2008 mengemukakan bahwa, tidak semua makanan yang halal otomatis baik. Karena halal terdiri dari empat macam, yaitu: wajib, sunnah, mubah dan makruh. Aktivitas pun demikian. Ada aktivitas yang walaupun halal, namun makruh atau sangat tidak disukai Allah, yaitu pemutusan hubungan. Selanjutnya, tidak semua yang halal sesuai dengan kondisi masing-masing pribadi. Ada halal yang baik buat si A karena memiliki kondisi kesehatan tertentu, dan ada juga yang kurang baik untuknya, walaupun baik buat yang lain. Ada makanan yang halal tapi tidak bergizi, dan ketika itu ia menjadi kurang baik. Yang diperintahkan Al-Qur’an adalah yang halal lagi baik.

C. Tanaman Rempah dan Obat
Tanaman rempah dan obat dapat dikelompokkan berdasarkan bagian tanaman yang dominan dipergunakan, yakni rimpang, daun, buah, biji dan batang.

1. Rimpang
a. Jahe. Jahe (Zingiber officinale) bermanfaat sebagai bumbu dan bahan baku obat tradisional. Sebagai obat, jahe dapat menanggulangi masuk angin, batuk, influenza, dan rasa dingin akibat demam. Sebagai bumbu, jahe efektif menghilangkan bau amis pada berbagai masakan berbahan dasar ikan atau daging, selain itu dapat memberikan rasa sedap. Setelah panen, rimpang jahe harus dicuci bersih dan dikeringanginkan kemudian disimpan di tempat yang bersih dengan sirkulasi udara yang baik. Jahe dapat diolah menjadi sirup jahe, jahe instan, serbuk jahe, dan pikel jahe. Sirup jahe adalah air sari daging rimpang jahe ditambah air dan gula yang dimasak sampai mendidih kemudian dikemas dalam botol. Serbuk jahe adalah hasil pengeringan jahe yang ditumbuk menjadi butiran halus. Jahe instan adalah produk kristal air sari jahe yang ditambah gula pasir. Sedangkan pikel jahe adalah produk olahan fermentasi jahe dengan penambahan cuka. Saat ini dikembangkan pula manisan jahe kering dan manisan jahe basah. Produk olahan jahe lain yang telah lama dikenal dalam dunia industri adalah minyak jahe dan oleoresin jahe.

b. Kencur. Kencur (Kampferia galanga L) merupakan bahan baku industri obat tradisional, fitofarmako, bumbu, minuman penyegar, saus rokok, komponen parfum, dan kosmetika (de Padu, et al, 1999). Kandungan zat dalam rimpang kencur dapat mengatasi kelelahan, demam dan meningkatkan stamina tubuh. Masyarakat Indonesia sudah lama mengenal minuman beras kencur yang menyegarkan. Minuman beras kencur dibuat dari campuran air sari rimpang kencur, beras segar tumbuk dan gula. Dewasa ini dikembangkan pula manisan kering kencur, pikel kencur dan instan kencur.
 
c. Temulawak. Temulawak merupakan bahan baku obat tradisional, sumber bahan pangan, pewarna, bahan baku industri kosmetika dan minuman segar. Temulawak dapat digunakan untuk mengatasi gangguan hati dan penyakit kuning, baik berupa rebusan maupun seduhan rimpang yang dijadikan bubuk. Pati rimpang temulawak dapat digunakan untuk makanan bayi dan bahan kue. Rimpang temulawak beraroma tajam, rasanya pahit agak pedas. Temulawak mempunyai khasiat laktagoga, kolagoga, antiinflamasi, tonikum dan diuretik. Minyak atsiri temulawak, juga berkhasiat fungistatik pada berbagai jenis jamur dan bakteriostatik pada mikroba Staphyllococcus sp. dan Salmonella sp. yang menyebabkan sakit. Temulawak dijual dalam bentuk rimpang segar, bubuk kering, potongan kering (chips), instan maupun dalam kapsul. Untuk mempertahankan daya simpan temulawak segar perlu diperhatikan berbagai faktor antara lain pencucian setelah panen, kebersihan wadah pengemas dan ruang penyimpanan, suhu dan kelembaban ruangan.  

d. Kunyit. Kunyit (Curcuma domestica) adalah tanaman rimpang yang banyak dipergunakan sebagai pewarna, bumbu dapur dan obat-obatan. Warna kuning pada kunyit disebabkan oleh senyawa kurkuminoid yang diyakini merupakan sumber antioksidan, antiinflamasi dan memiliki khasiat mencegah kanker. Para putri di kerajaan Jawa mempergunakan kunyit sebagai campuran bedak dingin pelembab dan penghalus kulit. Dalam tradisi Tiongkok kunyit diyakini dapat menyembuhkan penyakit dada dan perut, mengatasi rasa sakit saat haid, dan memperlancar aliran darah. Rimpang kunyit diolah lebih lanjut menjadi rimpang kering, bubuk kunyit, kunyit instan, minuman kunir asem yang sangat terkenal, campuran berbagai bedak dingin untuk menjaga kecantikan para putri, dan manisan kering yang enak. Sebagai bumbu masakan, kunyit dijumpai pada hampir semua jenis masakan Indonesia mulai dari aneka macam soto, gulai, kare, penghilang amis pada ikan, dan sebagainya.  

2. Daun, Bunga dan Buah
a. Pegagan. Pegagan (Centela asiatical) banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh, penyembuh luka, radang, reumatik, asma dan wasir serta memperlancar peredaran darah. Pegagan kaya akan berbagai komponen minyak atsiri seperti sitronelal, linoleal, menthol dan sebagainya. Namun pegagan juga memiliki sifat narkotis yang akan mengakibatkan pening jika dikonsumsi dalam jumlah terlalu banyak. Panen daun pegagan dilakukan setelah tanaman berumur 3-5 bulan dengan cara memangkas daun dan batangnya. Setelah dicuci bersih daun pegagan dikeringkan dengan sinar matahari atau mesin pengering bersuhu 60oC hingga kadar airnya mencapai 4%. Selanjutnya daun pegagan kering digiling kemudian dikemas dan dikonsumsi sebagai sebagaimana teh, bahkan sekarang ada yang dijual dalam bentuk seperti ceh celup. 

b. Lidah Buaya. Kandungan nutrisi lidah buaya sangat lengkap antara lain vitamin B, C dan E dan berbagai macam kalsium seperti kalsium, natrium, besi dan asam amino. Daun lidah buaya dipanen pada umur 12 bulan setelah tanam. Setelah kulit daun yang berwarna hijau dikupas gel lidah buaya yang berwarna bening dapat diolah lanjut menjadi bahan minuman segar, nata de aloe, campuran jelly, lidah buaya instan atau bahan dasar aneka produk kecantikan, baik sebagai penghalus kulit muka ataupun penyubur rambut. Konsumsi lidah buaya segar secara teratur akan memperbaiki sistem kekebalan tubuh, memperlambat penuaan, meningkatkan metabolisme, menurunkan kadar kolesterol, dan bersifat anti racun. Upaya penghilangan lendir dari daun lidah buaya dapat dilakukan dengan pencucian dalam air mengalir atau perendaman dalam air garam. Peningkatan kekenyalan gel dapat dilakukan dengan perendaman dalam air kapur. 

c. Kumis Kucing. Daun kumis kucing berkhasiat untuk meluruhkan batu ginjal, melancarkan buang air kecil, menunkan kadar glukosa darah, dan besifat antibakteri. Menurut penelitian khasiat kumis kucing disebabkan oleh kandungan aortosifonin, saponin, garam alkali dan senensetin. Khasiat daun kumis kucing optimal jika kuncup bunga mulai mekar. Pemanenan daun dilakukan dengan cara memetik 4-10 daun bagian atas bersama batangnya. Selanjutnya daun dikeringanginkan dan dikemas. 

d. Mengkudu. Buah mengkudu ampuh mengatasi penyakit-penyakit degeneratif seperti asam urat, jantung koroner, masalah persendian, dan sebagainya. Mengkudu dikonsumsi dalam bentuk sari buah/jus, pasta, serbuk dan kapsul. Heynicle (1999) menyebutkan bahwa mengkudu masak mengandung senyawa proxeronine yang berfungsi sebagai pengatur kebutuhan protein di dalam tubuh, sedangkan para peneliti Jepang menemukan zat-zat antikanker di dalam mengkudu.

3. Buah
a. Pala. Pala (Myristica fragants houtt) dipergunakan untuk membuat minuman dan bumbu masak, serta berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Bagian tanaman yang diolah lanjut adalah buah dan biji. Daging buah pala diolah menjadi manisan pala yang disukai konsumen karena sensasi rasa dan aromanya serta bermanfaat untuk menghilangkan bau mulut dan mengatasi kesulitan tidur. Buah dan biji pala mengandung senyawa miristisin, saponin, polifenol, dan flavonoid. Minyak atsiri yang terkandung dalam buah pala dapat dipergunakan untuk mengatasi radang telinga, mual dan muntah. 

b. Adas. Adas banyak digunakan untuk menanggulangi penyakit dada, ginjal, punggung, perut kejang, kangker usus, dan gangguan pernafaan. Adas juga diketahui dapat mengatasi gangguan tidur. Kandungan minyak atsiri utama adas adalah anethol (50-80%), limonene, estragol dan sebagainya. Di negara-negara India, Mesir dan Iran adas juga dimanfaatkan sebagai bumbu masak. Adas sebagi obat dikonsumsi dalam bentuk bubuk ataupun minyak atsiri.
 
c. Lada. Lada (piper nigrum) merupakan jenis rempah yang popular dimanfatkan sebagai obat dan penyedap aneka masakan.  

4. Batang
a. Kayu Manis. Kayu manis (Cinnamomum) dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan cita rasa masakan dan minuman. Bagian tanaman yang dipergunakan sebagai sumber utama minyak atsiri kayu manis adalah kulit batangnya. Bubuk kayu manis dipergunakan dalam industri kue, roti dan permen atau diolah lanjut menjadi minyak atsiri ---bahan aromaterapi--- untuk menenangkan perasaan dan meredakan emosi dan oleorisin yang dipergunakan dalam industri makanan dan kosmetika. Minyak atsiri juga memiliki daya antimikroba, membangkitkan selera, menguatkan dan lambung. Industri kosmetika mempergunakan kayu putih untuk menyegarkan bau sabun, deterjen, lotion, parfum atau cream.  

D. Tanaman Atsiri
 Tanaman sumber atsiri adalah jenis tanaman yang dikenal dan dibutuhkan karena aromanya yang khas dan dapat berfungsi sebagai obat, pengharum tubuh, pengharum ruang dan pengharum makanan. Indonesia memiliki beragam tanaman sumber minyak atsisri untuk berbagai kepentingan. Untuk kepentingan pengobatan misalnya terdapat adas, cengkeh, pala, kayu putih dan sirih. Untuk kepentingan pengharum terdapat tanaman melati, kenangan, aneka jenis jeruk (limau, nipis, purut), sereh wangi, kayu manis, nilam, pinus, kapur barus, lavender. Untuk pengharum makan terdapat pala, cengkeh, kayu manis, vanili, lengkuas, lempuyang, sereh bumbu, adas, seledri, ketumbar. Minyak atsiri biasanya disuling dari bahan tumbuhan segar atau bahan tumbuhan yang telah dikeringanginkan hingga kadar air 16-23%. Agusta (200) menjelaskan bahwa sebagai obat, minyak atsiri memiliki khasiat antara lain sebagai ; ekspektoran, antiseptik, analgesik, antiinfeksi, antibakteri, deodoran, stimulan, diuretik, antidepresan, dan sebagainya.  

Teknologi Ekstraksi Minyak Atsiri
 Minyak atsiri diambil dari bahan segar tanaman dengan cara konvensional (penyulingan, ekspresi dan ekstraksi) atau cara modern (penyulingan molekular atau penyulingan uap ekstraksi pelarut berkelanjutan). Minyak atsiri yang berkualitas adalah minyak yang penampakannya jernih, dan memiliki keharuman alami. Pada suhu rendah minyak atsiri berkualitas baik tidak akan memadat. Komponen minyak atsiri sangat kompleks dan penentu aromanya adalah senyawa dengan persentase paling tinggi. Berdasarkan susunan senyawa kimiawi yang berpengaruh pada aroma dan efeknya, maka minyak atsiri bisa dikelompokkan sebagai perancah (flavouring), badan dasar parfum dan obat. Salah satu jenis minyak atsiri yang memiliki nilai ekspor tinggi dan giat dikembangkan dikalangan petani dewasa ini adalah nilam.

Sekilas tentang tanaman nilam
 Nilam adalah tanaman sumber minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomi penting dan dapat dipergunakan sebagai bahan dasar berbagai produk industri hilir seperti bahan obat-obatan, aromaterapi dan parfum. Dewasa ini minyak nilam merupakan komponen utama yang sangat dibutuhkan dalam industri parfum sebagai zat pengikat (fixative). Komponen utama minyak nilam (patchauli alcohol), merupakan senyawa yang diperlukan sebagai zat pengikat tersebut, sehingga kemurnian minyak nilam ditentukan oleh kandungan zat ini. Sebagai obat-obatan minyak nilam dipergunakan sebagai bahan anti septik. Sebagai zat sumber aroma terapi, minyak nilam diyakini dapat mengatasi depresi dan gangguan insomnia. Jenis tanaman nilam yang umum dibudiayakan petani adalah nilam Aceh (Pogostemon cablin) karena kadar minyaknya lebih tinggi dibandingkan nilam jawa (P. heynamus). Namun, selama ini minyak nilam aceh selalu mengalami tekanan dalam hal kualitas terutama warna minyak yang keruh karena adanya besi yang terlarut. Hal tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan peralatan penyulingan yang masih konvensional. Selain intu tingkat kemurnian minyaknya yang rendah karena petani mencampurnya dengan minyak kruing juga menjadi permasalahan dalam produksi minyak nilam kita. (ESR/SAM)  


Pesan Kebaikan Bulan Ini: 
Cinta keluarga akan mendorong kita untuk menghasilkan karya terbaik dan menjauhkan kita dari masalah. Tunjukkan cinta dengan mengajarkan kebenaran dan menghidangkan makanan yang bergizi seimbang & tidak mengandung zat berbahaya yang diperoleh secara baik. Ajaran kebenaran akan menjauhkan kita dari masalah dan asupan nutrisi yang cukup akan menyehatkan badan & memberi kesempatan untuk melakukan hal-hal hebat! Ingatlah, makanan yang tidak aman akan mendatangkan penyakit!